Waspadai jika rumah mudah bergetar



Umumnya rumah dapat berdiri dengan kokoh dan mampu menahan banyak getaran, kecuali jika memang terjadi gempa dengan skala yang cukup besar. Tapi bagaimana jika rumah yang kita tinggali sering bergetar dan membuat para penghuni merasa was-was, takut kalau rumah tersebut akan ambruk.

Sebenarnya, rumah bergetar tidak mengisyaratkan bahwa rumah tersebut akan ambruk, karena itu bisa dari konstruksi rumah yang dibuat untuk menyesuaikan diri dari gempa. Tapi bukan berarti pasti tidak ambruk, ada pula rumah kerap bergetar karena disebabkan oleh beberapa masalah konstruksi. Untuk itu, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan lebih dulu. 

1.    Fondasi rumah yang terlalu kecil. Ini akan membuat fondasi kesulitan menahan beban yang diterima rumah, maka diperlukan adanya pembenahan.


2.    Berada persis di pinggir jalur transportasi, jalan tol, rel kereta api, dan sebagainya. Getaran ini diciptakan oleh jalur transportasi yang turut menggetarkan tanah, sehingga bangunan disekitarnya turut bergetar. Jika struktur bangunannya sudah apik, maka masalah seperti ini tidak akan menjadi soal.

3.    Penambahan material  berat lain. Ini bisa berupa penambahan tangki air, lantai yang dibuat lebih tinggi, dan beberapa hal lain yang menyebabkan masa berat rumah meningkat. Perlu diperhatikan, berat dan tinggi rumah harus disesuaikan dengan struktur dan fondasi bangunan.

4.    Kesalahan konstruksi, bisa berupa balok yang tidak memenuhi persyaratan, atau penghematan material yang membuat kualitas bangunan menurun.

Dari berbagai masalah tersebut, ada beberapa sistem penanganan yang bisa dilakukan tergantung konteks tentang masalah yang dialami setiap rumah. Hanya saja, penanganan masalah yang umum dilakukan adalah dengan memperkuat struktur bangunan, misalnya fondasi dan balok (kolom).

Cara lainnya adalah dengan mengurangi berat beban rumah. Bisa dengan memindahkan benda–benda berat ke area lain di luar rumah (halaman/teras/taman) atau bisa juga dengan tidak memaksa diri untuk membuat bangunan jadi lebih tinggi. Penggunaan furnitur-furnitur berbahan dasar ringan seperti plastik juga bisa menjadi solusi.

(sumber : Rumahku.com) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini