Waspadai kenaikan harga saham Bank Pundi



JAKARTA. Kabar akuisisi saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS) oleh Pemerintah Provinsi Banten melambungkan harga saham BEKS. Dalam satu hari perdagangan, saham BEKS melambung 35% sampai menyentuh batas atas auto rejection.

Pada perdagangan Selasa (24/11), saham BEKS berakhir di level Rp 81 per saham dari harga sebelumnya Rp 60 per saham.

Saham ini hanya ditransaksikan dengan volume 353.824 lot. Para analis mengingatkan trader maupun investor untuk berhati-hati mencermati kenaikan saham BEKS yang terpengaruh isu sesaat. Pasalnya, kenaikan harga itu tak diimbangi dengan volume dan nilai transaksi yang besar.


Pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat mengatakan, kenaikan saham BEKS saat ini belum tentu akan berlanjut lama. Kenaikannya bisa melambung dengan cepat dan sangat berpotensi untuk langsung melorot.

"Bisa saja dalam beberapa hari ini naik terus. Tetapi kenaikan yang terlalu cepat itu perlu diwaspadai," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (24/11).

Pasalnya, saham BEKS bukan digerakkan oleh sentimen fundamental semata. Trader maupun investor harus tetap memperhatikan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) terutama soal prospektus rights issue BEKS yang akan menjadi pintu masuk Pemprov Banten.

David Sutyanto, Analis First Asia Capital mengatakan, harga rights issue dipasang dengan harga sangat premium karena kemungkinan memang BEKS sudah memiliki pembeli siaga.

Harga rights issue yang berkisar Rp 200-Rp 225 per saham bisa terus membuat saham BEKS terkerek terus. "Hati-hati atas saham yang hanya naik ketika ada isu pemberitaan sesaat," imbuh David.

Teguh mengatakan, saham BEKS bukan terkerek karena fundamentalnya. Pasalnya, kinerja perseroan masih jauh dari harapan. Ia bahkan bilang, harga saham BEKS mudah dikendalikan oleh beberapa pihak saja karena volume transaksi yang tak besar. "Apalagi, saat ini pembahasan mengenai akuisisi BEKS oleh Pemprov Banten kan masih dalam due dilligence. Artinya, belum final," tandas Teguh.

Dalam prospektur awal, BEKS berencana menerbitkan maksimal 2,75 miliar saham baru atau 25,82% dari total saham yang tercatat di bursa. Sehingga nilai rights issuenya sebesar Rp 619,49 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia