Waspadai kerusakan organ setelah sembuh dari Covid-19



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemantauan pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dinilai sangat penting dilakukan. Sebab hal penting yang sering terlewatkan adalah kejadian post Covid-19 yakni kerusakan organ-organ setelah pasien dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit.

Menurut dr. Jane Soepardi MPH, meski gejala Covid-19 yang dialami ringan, setelah dinyatakan sembuh masih memungkinkan terjadi kerusakan dan gangguan pada jantung, paru-paru, otak, hingga kejadian stroke dan pembekuan darah. Sayangnya, karena tidak ada pemantauan, kematian akibat post Covid-19 tidak terdata.

Saat ini, telemedicine adalah jembatan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan dengan cara mudah, praktis dan terjangkau.


Aplikasi Aido Health sebagai salah satu kolaborator resmi Kementerian Kesehatan RI dalam penanggulangan Covid-19 dan sudah bekerjasama dengan dokter dari EMT Ikatan Dokter Indonesia (IDI), memberikan layanan kesehatan melalui berbagai fitur seperti Konsultasi ISOMAN, juga telekonsultasi dengan dokter-dokter spesialis dan umum, baik untuk kondisi post Covid-19 dan berbagai penyakit lain.

Baca Juga: Baru di Indonesia, ini efek samping vaksin Covid-19 Johnson & Johnson atau Janssen

“Kami berharap dengan adanya fitur konsultasi ISOMAN di aplikasi Aido Health dengan dokter-dokter dari EMT IDI, masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan yang terpercaya dan bisa diakses dari rumah, khususnya mereka yang membutuhkan layanan isoman dan juga post Covid-19," kata Wakil Sekjen PB IDI, Dr. Fery Rahman, dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (19/9).

Sebagai aplikasi kesehatan terintegrasi dengan basis fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Klinik, Laboratorium dan Farmasi, Aido Health memberikan akses masyarakat ke berbagai jaringan mitra aido untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas, perawatan penuh kasih dengan harga yang terjangkau.

Aido Health merupakan aplikasi kesehatan yang menyediakan layanan telekonsultasi dan perawatan dari rumah. Bekerja sama dengan rumah sakit-rumah sakit favorit dengan akses lebih dari 2.000 tenaga kesehatan dan 1.300 dokter spesialis, kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan tetap bisa terpenuhi, meski di tengah kondisi pandemi yang membuat mobilitas dibatasi.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Per 18 September: Kasus Corona RI tembus 4.188.529, prokes jangan kendur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari