JAKARTA. Setelah berkali-kali mencetak rekor baru, kini laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai terbatas. Pelaku pasar sebaiknya mewaspadai koreksi IHSG dalam jangka pendek. Indeks memang sudah naik cukup tinggi. Sejak awal tahun hingga Jumat lalu alias year-to-date (ytd), IHSG telah naik 4,27% ke posisi 5.450,29. Melihat kenaikan indeks saham ini, Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada menyarankan, pelaku pasar berhati-hati terhadap potensi pembalikan arah. Apalagi, dana asing sempat membanjiri pasar. Pemodal asing tercatat mencatatkan pembelian bersih atau net buy senilai Rp 10,82 triliun (ytd) di Bursa Efek Indonesia. Nah, asing yang mengakumulasi beli saham sangat mungkin sewaktu-waktu melakukan profit taking. Analis LBP Enterprises Lucky Bayu mengatakan, ketika suatu instrumen investasi telah mencapai target yang diharapkan, maka instrumen itu berpotensi tertekan. Ia pun memperkirakan IHSG terkoreksi pekan ini. Pasalnya, IHSG masuk kondisi overvalue. "Potensi koreksi dipandang sebagai kesempatan baik. Apresiasi pasar cenderung mengarah pada aksi ambil untung," kata dia.
Waspadai koreksi IHSG dalam jangka pendek
JAKARTA. Setelah berkali-kali mencetak rekor baru, kini laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai terbatas. Pelaku pasar sebaiknya mewaspadai koreksi IHSG dalam jangka pendek. Indeks memang sudah naik cukup tinggi. Sejak awal tahun hingga Jumat lalu alias year-to-date (ytd), IHSG telah naik 4,27% ke posisi 5.450,29. Melihat kenaikan indeks saham ini, Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada menyarankan, pelaku pasar berhati-hati terhadap potensi pembalikan arah. Apalagi, dana asing sempat membanjiri pasar. Pemodal asing tercatat mencatatkan pembelian bersih atau net buy senilai Rp 10,82 triliun (ytd) di Bursa Efek Indonesia. Nah, asing yang mengakumulasi beli saham sangat mungkin sewaktu-waktu melakukan profit taking. Analis LBP Enterprises Lucky Bayu mengatakan, ketika suatu instrumen investasi telah mencapai target yang diharapkan, maka instrumen itu berpotensi tertekan. Ia pun memperkirakan IHSG terkoreksi pekan ini. Pasalnya, IHSG masuk kondisi overvalue. "Potensi koreksi dipandang sebagai kesempatan baik. Apresiasi pasar cenderung mengarah pada aksi ambil untung," kata dia.