KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) saat ini masih berada dalam kategori aman. Namun, pemerintah diingatkan untuk mewaspadai potensi lonjakan beban utang di tengah meningkatnya tensi perang dagang global. Data terbaru Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri (ULN) Indonesia per akhir Februari 2025 mencapai US$ 427,2 miliar, atau setara 30,2% dari PDB. Sementara itu, rasio utang pemerintah per akhir 2024 tercatat sebesar 39,36% dari PDB, masih di bawah ambang batas aman sebesar 60%. Meski demikian, Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef), M. Rizal Taufikurahman, menilai bahwa penguatan dolar Amerika Serikat (AS) serta meningkatnya arus modal keluar akibat eskalasi perang dagang menjadi kombinasi yang berisiko.
Waspadai Potensi Lonjakan Beban Utang di Tengah Naiknya Tensi Perang Dagang Global
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) saat ini masih berada dalam kategori aman. Namun, pemerintah diingatkan untuk mewaspadai potensi lonjakan beban utang di tengah meningkatnya tensi perang dagang global. Data terbaru Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri (ULN) Indonesia per akhir Februari 2025 mencapai US$ 427,2 miliar, atau setara 30,2% dari PDB. Sementara itu, rasio utang pemerintah per akhir 2024 tercatat sebesar 39,36% dari PDB, masih di bawah ambang batas aman sebesar 60%. Meski demikian, Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef), M. Rizal Taufikurahman, menilai bahwa penguatan dolar Amerika Serikat (AS) serta meningkatnya arus modal keluar akibat eskalasi perang dagang menjadi kombinasi yang berisiko.