JAKARTA. Harga emas rebound pasca ambruknya data ekonomi AS pada Kamis (12/3) malam. Kondisi ini mengakibatkan indeks dollar tidak berkutik dan menetap di bawah level 100. Mengutip Bloomberg, Jumat (13/3) pukul 15.00, kontrak pengiriman emas bulan April 2015 di Commodity Exchange di level US$ 1.158,50 per ons troi. Harga naik (rebound) sebesar 0,57% dibandingkan hari sebelumnya. Sementara dalam sepekan terakhir, harga emas turun 0,5%. Harga logam mulia di PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) Rp 543.000 per gram. Harga ini stagnan dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga logam mulia ANTAM turun Rp 5.000 per gram.
Analis PT Fortis Asia Futures Deddy Yusuf Siregar menjelaskan, rebound-nya harga emas spot dipicu oleh data penjualan ritel AS yang kurang menggembirakan. Untuk diketahui, penjualan ritel AS bulan Februari membukukan angka minus 0,6%. Angka ini lebih rendah dari prediksi sebesar 0,3%. Kondisi ini mengakibatkan laju dollar AS terhenti sejenak. Bahkan, indeks dollar yang sempat menyentuh level 100, tidak berhasil ditembus kembali. Hingga Jumat (13/3) pukul 15.30, indeks dollar terpantau di level 99,39. Namun, meski demikian, pelaku pasar masih mewaspadai pertemuan Bank Sentral AS (FOMC meeting) pada pekan depan. “Secara jangka panjang, emas masih rawan tekanan. Arah pergerakan emas ditentukan oleh FOMC meeting minggu depan,” ungkap Deddy. Deddy bilang, apabila pejabat The Fed masih menggunakan kata “bersabar” dalam menaikkan suku bunga maka akan direspons negatif oleh pelaku pasar, sehingga memberikan dorongan penguatan terhadap emas. Sebaliknya, ketegasan arah kenaikan suku bunga akan menggiring emas pada pelemahan.