Waspadai sentimen eksternal pada IHSG



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (26/4) menguat 0,24% ke 4.784,57. Penguatan rupiah turut menopang indeks.

Menurut analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto, kenaikan tersebut ditopang enam sektor yang menguat dengan kenaikan terbesar dari sektor pertambangan, agriculture dan keuangan.

"Nilai tukar rupiah juga menguat ke level Rp 13.585," kata David.


Sementara pasar Asia bergerak liar di tengah kenaikan harga minyak dan spekulasi kenaikan suku bunga The Fed. Harga komoditas lain juga terangkat. Pada Jumat (27/5) David memprediksi, IHSG melanjutkan penguatan pada rentang support 4.755 dan resistance 4.820.

Sebaliknya, analis Reliance Securities Lanjar Nafi memprediksi, IHSG cenderung tertekan di akhir pekan di rentang 4.760-4.895. Sementara itu, bursa Eropa bergerak mixed setelah dua hari reli. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Inggris di bawah ekspektasi sehingga bursa saham Eropa tertekan.

"Sentimen di akhir pekan cukup krusial di mana akan dirilis data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) serta komentar The Fed mengenai kesehatan dan kesiapan AS menghadapi kenaikan biaya pinjaman," jelas Lanjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie