KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor tampaknya mulai memburu saham BUMN konstruksi atau BUMN Karya. Harga saham empat BUMN Karya kompak menguat pada perdagangan Rabu (12/12). Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, pergerakan positif saham BUMN karya ini dipengaruhi oleh sentimen alokasi anggaran pembiayaan infrastruktur yang baru saja dipastikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Sebagai informasi, Menkeu memastikan anggaran pembiayaan infrastruktur di tahun 2019 berada di kisaran angka Rp 400 triliun. “Sepertinya karena kepastian alokasi anggaran ini, sebelumnya mereka ini sempat menurun karena terindikasi terlibat kasus korupsi dan sedang dalam pemeriksaan,” kata dia kepada Kontan.co.id Rabu (12/12).
Asal tahu saja, Adhi Karya dan Waskita Karya terindikasi oleh KPK terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi pembangunan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara tahun anggaran 2011. Dari kedua proyek ini, indikasi kerugian yang dialami negara total sekitar Rp 21 miliar. Dengan rincian proyek pembangunan Kampus IPDN di Sulawesi Selatan sekitar Rp 11,18 miliar dan proyek pembangunan kampus IPDN di Sulawesi Utara sekitar Rp 9,378 miliar. Menurut William, penguatan saham BUMN Karya kali ini lebih condong sebagai hasil dari aksi poles saham atau window dressing yang lazim dilakukan oleh perusahaan menjelang akhir tahun. “Karena kasus korupsi cukup berat yang ditakutkan adalah di tengah – tengah sentimen positif lalu kasusnya terbukti dan membahayakan emiten itu sendiri,” kata dia.