Waspadai varian baru Covid-19 yang kini merebak di Eropa



KONTAN.CO.ID - LONDON. Lebih dari setengah kasus Covid-19 baru yang dilaporkan di wilayah Lisbon adalah varian virus corona Delta yang lebih menular. Ricardo Jorge dari lembaga kesehatan nasional, mengatakan varian Delta, pertama kali diidentifikasi di India, mewakili lebih dari 60% kasus di wilayah Lisbon meskipun masih kurang dari 15% di bagian utara Portugal. Sementara varian Alpha, yang sebelumnya dominan di Inggris, kini lebih banyak di utara Portugal.

Portugal mencatat lebih dari 1.000 kasus Covid-19 baru untuk hari keempat berturut-turut pada hari Sabtu lalu. Sekitar 2,5 juta dari 10 juta penduduk Portugal kini telah divaksinasi penuh terhadap Covid-19. Meskipun ada sedikit peningkatan rawat inap dalam beberapa hari terakhir, tidak ada peningkatan kematian yang tinggi mengingat sebagian besar orang yang lebih tua dan lebih rentan telah divaksinasi.

Lonjakan infeksi baru-baru ini terjadi sekitar sebulan setelah Portugal yang bergantung pada pariwisata dibuka untuk pengunjung dari Uni Eropa dan Inggris lainnya. Dikutip dari Reuters pada Selasa (22/6), Inggris menghapus Portugal dari daftar hijau tujuan asing pada 3 Juni. Portugal mengatakan pekan lalu akan mengizinkan pengunjung AS ke negara dengan syarat menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif pada saat kedatangan.


Peningkatan kasus yang dilaporkan di Inggris dan Portugal telah memaksa para pejabat untuk menerapkan kembali pembatasan penguncian atau menunda pencabutan mandat pandemi. Pejabat di Prancis, Jerman, dan Spanyol mengatakan mereka memantau dengan cermat kelompok infeksi yang terkait dengan varian Delta.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca efektif melawan varian Covid-19 Delta dan Kappa dari India

Sebuah studi baru-baru ini dari Public Health England menunjukkan dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech menunjukkan 88% efektif terhadap penyakit simtomatik dari varian Delta, dibandingkan dengan efektivitas 93% terhadap varian Alfa, varian yang pertama kali terdeteksi di Inggris. Vaksin hanya memberikan perlindungan 33% setelah hanya satu dosis.

Strain Delta juga dikenal sebagai B.1.617.2, pertama kali terdeteksi di India. “Varian ini diprediksi akan menjadi varian dominan secara global karena peningkatan penularannya," kata Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia, dikutip dari NPR.org.

Data mingguan pemerintah per 18 Juni menunjukkan jumlah varian Delta di Inggris naik 33.630 dari pekan sebelumnya menjadi total 75.953. Padahal tingkat vaksinasi di negara itu tinggi, dengan 59,5% dari populasi orang dewasa divaksinasi penuh dari virus corona. Tercatat, sebanyak 81,6% dari populasi orang dewasa telah menerima satu dosis.

Baca Juga: Lima pekan terakhir, kasus baru Covid-19 selalu lebih tinggi dari angka kesembuhan

Pada hari Jumat, pemerintah mengumumkan setiap orang dewasa di atas usia 18 tahun memenuhi syarat untuk menerima vaksin virus corona. Pihak berwenang di Portugal melarang semua perjalanan akhir pekan masuk dan keluar dari Lisbon untuk mengurangi penyebaran virus lebih lanjut ke bagian lain negara itu.

Kasus yang terkait dengan strain Delta dilaporkan rendah di Prancis, Spanyol dan Jerman, tetapi menteri kesehatan masing-masing negara memperingatkan bahwa varian delta dianggap sebagai ancaman nyata.

Pada minggu mulai 14 Juni 2021, sebanyak 2.853 kasus Delta telah diidentifikasi di AS, 747 di Jerman, 277 di Spanyol dan 97 di Denmark, menurut situs web pemantauan global. Di Inggris, 38.000 kasus varian Delta tercatat dalam 28 hari terakhir.

Pemerintah Skotlandia mengatakan varian tersebut mengontribusi sebagian besar kasus baru. Para ahli percaya faktor utama adalah jumlah kasus yang masuk ke Inggris dalam waktu singkat, karena volume perjalanan.

Baca Juga: Ahli Virologi: Dalam dua minggu proporsi mutasi varian delta di dunia sekitar 20%

Editor: Wahyu T.Rahmawati