Wayan Koster: Nyanyian Lutfie cuma cerita lama



JAKARTA. Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan I Wayan Koster, membantah menerima imbalan sebesar Rp 5 miliar dari kurir yang juga sopir dari Grup Permai. Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan, apa yang disampaikan saksi itu merupakan cerita lama yang diulang-ulang. Koster dengan tegas menegaskan, stafnya tidak pernah menerima tamu terlebih kurir yang dikirim oleh Yulianis, untuk menyerahkan uang panas. "Itu sudah cerita lama. Saya maupun staf saya tidak pernah menerima titipan dari kurir Yulianis," ungkap Koster saat dihubungi wartawan pada Kamis (18/10). Saat ditanya tuduhan itu untuk menjebak dirinya dalam kasus ini, Wayan Koster enggan berkomentar. Koster pun lebih memasrahkan dan menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak lembaga penegak hukum. "Saya bukan tidak siap. Saya pasrahkan pada proses hukum. Yang jelas saya maupun staf tidak pernah menerima," kata Koster.  Sebelumnya, dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, kurir Permai Group Lutfie Ardiansyah, memastikan paket berisi uang telah diterima I Wayan Koster sebanyak dua kali. Bahkan, Lutfie mengaku penyerahan uang itu ada tanda terimanya. "Saya pernah ke DPR mengantar titipan, sebanyak dua kali ke ruang Wayan Koster," ujar Lutfie ketika bersaksi di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Kamis (18/10).   Menurut sopir mantan Wakil Direktur Keuangan Yulianis itu, paket pertama diantarkan sekitar pukul 10.00 WIB ke ruang Wayan Koster. Paket berisi uang sebesar Rp 2 miliar dipaketkan dalam sebuah kardus printer dengan diantar dua satpam dan menaiki mobil Honda CRV. Setibanya di ruang kerja Wayan Koster, kardus paket berisi uang diserahkan kepada penerima Budi Supriyatna.  Belakangan, dia baru mengetahui kalau Budi adalah asisten Wayan Koster. Lutfie melanjutkan, setelah keluar dari ruangan, dia berpamitan kepada Angelina Sondakh yang masuk menuju ke ruangan kerja Wayan. Selain itu, Lutfie mengatakan, sore harinya dia diminta mengirimkan paket kedua pada sore hari. Penyerahan paket kali ini, berisi uang sebesar Rp 3 miliar yang dimasukkan dalam kardus rokok ke ruangan kerja Wayan Koster. Penyerahan kali ini, Lutfie masuk lewat basement untuk bertemu Budi yang sudah menunggunya. Mereka lalu naik ke ruang kerja Wayan dan menyerahkan ke Budi. Kedua paket tersebut sebagai fee pengurusan anggaran wisma atlet di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Perintah mengantarkan paket diberikan Yulianis.  Setibanya di DPR, Lutfie mengaku kembali menghubungi Yulianis, yang selanjutnya diperintahkan untuk menghubungi Direktur Marketing Permai Group Mindo Rosalina Manulang. "Bu, ini saya sudah di DPR, titipannya mau dibawa ke mana?" tanya pesan singkat yang dikirim Lutfie kepada Rosa. "Antar ke ruang wayan Koster di lantai 6," jawab Rosa dalam pesan singkat kepada Lutfie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.