JAKARTA. Di tengah kesimpangsiuran kesiapan bank berbisnis wealth management, sebagian besar bank mengaku membuka layanan itu secara penuh. Bank Central Asia (BCA) misalnya, sudah bebas mengakuisisi nasabah baru di 130 cabang. Ini berjalan sejak Bank Indonesia (BI) mencabut penghentian sementara (suspensi), 3 Juni 2011 lalu. "Meski demikian, baru Senin 6 Juni kami menginformasikan ke seluruh cabang dan operasi," kata Jahja Setiaatmadja, Wakil Presiden Direktur BCA, kepada KONTAN, Minggu (12/6). Bank Mandiri sudah membuka layanan prioritas di 47 cabang. Budi G. Sadikin, Direktur Mikro dan Ritel Mandiri, mengklaim, wealth management Mandiri sudah memenuhi semua ketentuan BI, termasuk relation manager (RM) bersertifikat wakil penjual agen reksadana (Waperd). Saat ini, Mandiri memiliki 1.845 pegawai berlisensi. "Seluruh cabang sudah kami lengkapi CCTV," ujar Budi.
Operasi penuh juga berlangsung di 24 kantor cabang milik Bank BNI. "SDM juga tak ada masalah," kata Gatot Suwondo, Direktur Utama BNI. Darmadi Sutanto, Direktur Konsumer dan Ritel BNI, menambahkan, satu kantor cabang nasabah kaya memiliki tiga-empat RM berlisensi. "Di BNI, satu RM rata-rata melayani 75 nasabah prioritas," katanya. Kini nasabah prioritas BNI sekitar 11.000 dan ditangani 65 RM.