KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (
WEGE) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2023 di WIKA Tower II, pada Senin (20/5). Dalam RUPST tersebut, WEGE memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp 9,38 miliar, atau sekitar 20% dari laba bersih perseroan tahun buku 2023 yang mencapai Rp 46,70 miliar, dengan Dividen Per Saham (DPS) sebesar Rp 0,98 per saham. Selain itu, sebesar 10% atau senilai Rp 4,70 miliar dialokasikan sebagai cadangan wajib dan 70% atau senilai Rp 32,62 miliar sebagai cadangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut juga dibahas capai capaian kontrak baru WEGE hingga akhir Maret 2024 mencapai Rp 409,52 miliar.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Kantongi Kontrak Baru Rp 5,68 Triliun Hingga April 2024 Kontrak baru tersebut mencakup proyek konstruksi seperti Proyek Gedung BMKG InaTews Jakarta dan Denpasar, Gardu Hubung dan Jaringan Listrik - PT Bio Farma (Persero), dan untuk proyek modular seperti Office Keet Proyek Kecing Drain Kudus, Office Keet Proyek PMJ Land Tower, serta Office Keet Proyek Bendungan Cijurey. Adapun komposisi perolehan kontrak baru 2024 berasal dari Pemerintah sebesar 41,16%, BUMN sebesar 13,53%, dan Swasta sebesar 45,31%. "Dari komposisi tersebut, menunjukkan bahwa WEGE akan fokus pada proyek-proyek yang memiliki pendanaan yang kuat, jelas, dan independen," ujar Direktur Utama Wijaya Karya Bangunan Gedung, Hadian Pramudita, dalam siaran pers, Senin (20/5).
Sementara itu, WEGE menargetkan pada 2024 akan memperoleh kontrak dihadapi (order book) sebesar Rp 13,42 triliun. Target kontrak dihadapi tersebut terdiri dari target kontrak baru (new contract) sebesar Rp 5,07 triliun dan carry over sebesar Rp 8,35 triliun. WEGE saat ini masih membidik proyek dari pemerintah dan BUMN, selain proyek dari swasta yang terdiri dari proyek perkantoran, fasilitas publik, dan residensial.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Transaksi Afiliasi Rp 100 Miliar via Debt to Equity Swap “WEGE optimis target perusahaan 2024 dapat tercapai karena perusahaan memiliki pasar yang jelas dan independen dengan dukungan fundamental perusahaan yang sehat,” tambahnya. Menurut Hadian, untuk menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis di tahun 2024, WEGE menerapkan berbagai strategi pada tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan, dan strategi keuangan. Beberapa strategi tersebut antara lain: penerapan standar kelas dunia dalam implementasi QSHE, fokus pada kualitas dan keselamatan, 4Z (Zero Accident, Zero Defect, Zero Complaint, dan Zero Temuan), keterlibatan pemangku kepentingan utama, manajemen talenta, organisasi berorientasi konsumen, transformasi digital pada semua fungsi, dan pengelolaan aset secara menyeluruh.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Raih Kontrak Baru Rp 3,17 Triliun per Februari 2024 Dalam RUPST tersebut disetujui an perubahan susunan pengurus WEGE: Komisaris
1. Komisaris Independen sekaligus Plt Komisaris Utama: Joseph Prajogo 2. Komisaris: Suli Fatimah 3. Komisaris: Danis Hidayat Sumadilaga 4. Komisaris Independen: Taufan Gestoro Direksi 1. Direktur Utama: Hadian Pramudita 2. Direktur Operasi I: Bagus Tri Setyana 3. Direktur Operasi II: Dwi Purnomo 4. Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Risiko: Hartanto Kartiraharjo 5. Direktur Quality, Healthy, Safety,Environment dan Pemasaran: Tomo Dwihasputro Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli