Weha Transportasi (WEHA) Membidik Dana Rights Issue Rp 75 Miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) menyatakan saat ini pihaknya tengah menunggu persetujuan dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas proses rights issue alias hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang dilakoninya.

Sebagai informasi, WEHA menawarkan maksimal 813,58 juta saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham yang merupakan 47,86 persen dari jumlah saham yang beredar setelah PUT II. Pemegang saham yang berhak atas HMETD merupakan investor yang tercatat dalam daftar pemegang saham WEHA pada 28 Juli 2022.

Direktur WEHA Edgar Surjadi mengatakan dana ini akan digunakan untuk ekspansi dengan pembelian armada dan permodalan untuk anak-anak usaha.


"Untuk rights issue, kami masih dalam proses menunggu. Semua berkas dan dokumen sudah di-submit jadi tinggal menunggu approval," ujarnya dalam paparan publik yang berlangsung virtual, Senin (25/7).

Baca Juga: Genjot Ekspansi Bisnis, WEHA Siap Menggelar Rights Issue

Lebih lanjut, WEHA mengatakan dana yang dibidik melalui rights issue adalah sebesar Rp 74,6 miliar hingga Rp 75 miliar. Dia menyatakan dana ini nantinya juga akan menjadi capital expenditure (capex) Weha.

Edgar menjabarkan, besaran capex ke depannya juga bergantung pada besaran dana yang dikumpulkan dari rights issue. WEHA akan menyerapnya untuk pembelian 7 kendaraan berupa intercity shuttle tahun ini.

Tahun ini, WEHA menargetkan bisa mencetak pendapatan di angka Rp 165,36 miliar alias bertumbuh 70% dari tahun lalu. Adapun laba bersih tahun ini dipatok di angka Rp 13 miliar hingga Rp 14 miliar.

Baca Juga: WEHA Transportasi Bukukan Pendapatan Rp 43 Miliar pada kuartal II-2022

Weha Transportasi mencatat kinerja apik karena membalik kerugian menjadi laba bersih. Edgar menyampaikan WEHA mengantongi pendapatan Rp 34,47 miliar di semester pertama tahun ini, naik 80% secara tahunan. Pihaknya bisa membukukan laba bersih Rp 2,03 miliar dari rugi Rp 6,86 miliar semester pertama tahun lalu.

"Hal ini terjadi berkat mudik Lebaran yang berhasil," sambung dia. Terkendalinya kasus Covid-19 dan diangkatnya PPKM berimbas pada peningkatan kinerja WEHA.

Pada semester pertama 2022, utilitas bis charter WEHA naik menjadi 63% dari yang tadinya hanya 49%. Intercity shuttle juga membawa penumpang sebanyak 38.121 orang sepanjang semester pertama 2022 alias bertumbuh 102% secara yoy. Sedangkan explorer telah melayani 10.889 orang dengan total perjalanan 752 tujuan. Angka penumpang tersebut naik 321% secara yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati