JAKARTA. Sejak berseteru dengan PT Sinde Budi Sentosa pada tahun 2008 silam, Wen Ken Drugs Co Pte Ltd tak berpangku tangan. Saat ini, perusahaan tengah mencari calon mitra baru pengganti Sinde Budi. "Kami tengah menyeleksi beberapa perusahaan, namun nanti yang akan kami gandeng sebagai mitra hanya satu," ujar Direktur Wen Ken, Fu Siang Jeen kepada kONTAN.Mengingat Indonesia sebagai pasar yang besar, Wen Ken tidak mau berhenti berbisnis di sini meski perusahaan tengah dalam usaha memutus kerja sama dengan Sinde Budi. Siang Jeen bercerita, kerja sama antara kedua perusahaan terjalin sejak 1978. Namun, hubungan yang harmonis ini menjadi tak sejalan ketika Sinde Budi terbukti melakukan beberapa pelanggaran kesepakatan menyangkut merek dan hak cipta. Hal inilah yang menjadi ujung pangkal perseteruan Wen Ken dengan Sinde Budi sejak 2008 silam. Pada Februari 2010 silam, Pengadilan Tinggi Bandung menyatakan bahwa Sinde Budi telah melakukan perbuatan melawan hukum dalam pemakaian merek dagang Cap kaki Tiga. Meski begitu, pengadilan belum mengabulkan permintaan Wen Ken untuk memutuskan kerja sama dengan Sinde Budi. Karena itulah saat ini Wen Ken tengah berniat mengajukan kasasi. Dukungan pemerintah terhadap investor asing membuat Wen Ken optimistik bisa memenangkan perkara ini. Wen Ken merupakan salah satu perusahaan jamu terbesar di Asia Tenggara dengan dua pabrik besar yang terdapat di Singapura dan Malaysia. Selain memproduksi larutan penyegar, Wen Ken juga memproduksi puyer sakit kepala, obat batuk, teh China, solusi tinea, serta makanan olahan yang menggunakan teknologi bio. Terdapat total 10 merek yang bernaung di bawah Grup Wen Ken. Produk Wen Ken sudah tersebar di Singapura, Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Hong Kong.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wen Ken Bidik Mitra Baru
JAKARTA. Sejak berseteru dengan PT Sinde Budi Sentosa pada tahun 2008 silam, Wen Ken Drugs Co Pte Ltd tak berpangku tangan. Saat ini, perusahaan tengah mencari calon mitra baru pengganti Sinde Budi. "Kami tengah menyeleksi beberapa perusahaan, namun nanti yang akan kami gandeng sebagai mitra hanya satu," ujar Direktur Wen Ken, Fu Siang Jeen kepada kONTAN.Mengingat Indonesia sebagai pasar yang besar, Wen Ken tidak mau berhenti berbisnis di sini meski perusahaan tengah dalam usaha memutus kerja sama dengan Sinde Budi. Siang Jeen bercerita, kerja sama antara kedua perusahaan terjalin sejak 1978. Namun, hubungan yang harmonis ini menjadi tak sejalan ketika Sinde Budi terbukti melakukan beberapa pelanggaran kesepakatan menyangkut merek dan hak cipta. Hal inilah yang menjadi ujung pangkal perseteruan Wen Ken dengan Sinde Budi sejak 2008 silam. Pada Februari 2010 silam, Pengadilan Tinggi Bandung menyatakan bahwa Sinde Budi telah melakukan perbuatan melawan hukum dalam pemakaian merek dagang Cap kaki Tiga. Meski begitu, pengadilan belum mengabulkan permintaan Wen Ken untuk memutuskan kerja sama dengan Sinde Budi. Karena itulah saat ini Wen Ken tengah berniat mengajukan kasasi. Dukungan pemerintah terhadap investor asing membuat Wen Ken optimistik bisa memenangkan perkara ini. Wen Ken merupakan salah satu perusahaan jamu terbesar di Asia Tenggara dengan dua pabrik besar yang terdapat di Singapura dan Malaysia. Selain memproduksi larutan penyegar, Wen Ken juga memproduksi puyer sakit kepala, obat batuk, teh China, solusi tinea, serta makanan olahan yang menggunakan teknologi bio. Terdapat total 10 merek yang bernaung di bawah Grup Wen Ken. Produk Wen Ken sudah tersebar di Singapura, Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Hong Kong.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News