KONTAN.CO.ID - Tekanan jual di pasar kripto tampaknya belum benar-benar usai. Seorang analis memperingatkan bahwa Bitcoin (BTC) masih berpotensi mengalami penurunan lanjutan jika sisa leverage di pasar kembali terlikuidasi. Melansir dari laman
Cointelegraph Rabu (26/11/2025), analis kripto James Check menyebut aksi jual besar-besaran pekan lalu sebagai “peristiwa likuidasi long 2-sigma”, yang menurutnya telah menghapus sebagian besar posisi spekulatif para trader berisiko tinggi. Meski demikian, ia menilai pasar masih bisa “mencium” kantong leverage terakhir.
Baca Juga: KB Bank (BBKP) Tukar Aset Non-Produktif dengan Sukuk TOBA “Kami tidak akan terkejut jika harga Bitcoin sempat menyentuh zona US$70.000–US$80.000 untuk membersihkan sisa leverage,” ujarnya. Secara statistik, “2-sigma” menandakan pergerakan harga yang menyimpang dua standar deviasi dari rata-rata, menunjukkan besarnya tekanan likuidasi di pasar. Dalam sepuluh hari, Bitcoin telah merosot lebih dari US$24.000 dan mencapai level terendah tujuh bulan di sekitar US$82.000 pada 21 November. Sebagai informasi, mengutip data Coinmarketcap pukul 11.51 WIB, harga Bitcoin dikisaran US$87.295 atau turun 1,15% dalam 24 jam terakhir. Pasar Berupaya Mencari Titik Dasar Meski volatilitas tinggi masih membayangi, beberapa analis menilai pasar mulai menunjukkan tanda stabilisasi. Kepala riset SignalPlus, Augustine Fan, mengatakan pasar kini dalam kondisi sangat oversold, baik dari sisi sentimen maupun indikator teknikal seperti Bollinger Bands. “Harga kemungkinan sudah mencapai titik terendah lokal, kecuali muncul faktor eksternal baru seperti penjualan paksa DAT,” ujar Fan kepada Cointelegraph.
Baca Juga: IHSG Bergerak Liar di Awal Perdagangan Rabu (26/11), Bursa Asia Kompak Menghijau Ia memperkirakan rentang pergerakan Bitcoin berada di US$82.000–US$92.000, dengan level support kuat berikutnya berada di sekitar US$78.000. “Jika harga turun stabil di bawah level tersebut, peluang penurunan yang lebih dalam akan terbuka. Namun itu bukan skenario dasar saat ini,” katanya. Whale Masih Melepas Bitcoin Sementara itu, analis CryptoQuant Carmelo Alemán mencatat adanya sinyal bahwa pasar telah membentuk bottom lokal yang berpotensi memicu pemulihan jangka pendek. Namun, ia mengingatkan bahwa perilaku whale, pemilik 1.000 hingga 10.000 BTC masih menjadi penghambat terbesar bagi pembalikan tren.
Baca Juga: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (26/11): Turun Rp 2.000 Jadi Rp 2.378.000 Per Gram “Kelompok whale ini masih melakukan distribusi, sehingga belum ada konfirmasi penuh bahwa fase bearish telah berakhir,” ujarnya.
“Pemulihan memang menjanjikan, tetapi pasar membutuhkan perubahan perilaku whale untuk memastikan tren balik yang lebih kuat.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News