KONTAN.CO.ID - Kelompok Penasihat Strategis WHO untuk Imunisasi (SAGE) menyatakan, satu dosis vaksin Human Papillomavirus atau HPV memberikan perlindungan yang kuat terhadap HPV, virus yang menyebabkan kanker serviks. Kesimpulan ini setelah SAGE mengevaluasi bukti yang telah muncul selama beberapa tahun terakhir, bahwa dosis tunggal vaksin HPV memberikan kemanjuran yang sebanding dengan dua atau tiga suntikan. "Ini bisa menjadi game-changer untuk pencegahan penyakit, melihat lebih banyak dosis yang menyelamatkan jiwa, menjangkau lebih banyak perempuan," sebut SAGE dalam siaran pers yang Kontan.co.id terima Selasa (12/4).
Sering disebut sebagai pembunuh diam-diam dan hampir seluruhnya bisa dicegah, SAGE menyebutkan, kanker serviks sejatinya adalah penyakit ketidakadilan akses. Sebab, kampanye vaksin HPV masuk ke dalam program imunisasi bergerak lambat dan cakupannya yang rendah terhadap populasi perempuan secara keseluruhan, terutama di negara-negara miskin.
Baca Juga: Waspada Tingkat Tinggi! WHO Lacak Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5 Penyebab lebih dari 95% kanker serviks adalah HPV yang ditularkan secara seksual, yang merupakan jenis kanker paling umum keempat pada perempuan, dengan 90% tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. "Vaksin HPV sangat efektif untuk pencegahan HPV serotipe 16 dan 18, yang menyebabkan 70% kanker serviks," kata Alejandro Cravioto, Ketua SAGE. "SAGE mendesak semua negara untuk mempromosikan vaksin HPV dan memprioritaskan kelompok multi-usia untuk mengejar ketertinggalan dan kelompok yang lebih tua dari anak perempuan," ujarnya. "Rekomendasi ini akan memungkinkan lebih banyak anak perempuan dan perempuan untuk divaksinasi, dan dengan demikian mencegah mereka dari kanker serviks dan semua konsekuensinya selama hidup mereka,” tegas dia.
Baca Juga: Ini Alasan WHO Tetapkan Varian Baru Corona XD sebagai Variants Under Monitoring SAGE merekomendasikan memperbarui dosis untuk vaksin HPV:
- Satu atau dua dosis untuk target utama anak perempuan berusia 9-14
- Satu atau dua dosis untuk wanita muda berusia 15-20
- Dua dosis dengan interval 6 bulan untuk wanita yang lebih tua dari 21 tahun
- Individu dengan immunocompromised, termasuk mereka dengan HIV, harus menerima tiga dosis jika memungkinkan, dan jika tidak, setidaknya dua dosis. Ada bukti terbatas mengenai kemanjuran dosis tunggal dalam kelompok ini.
Asisten Direktur Jenderal WHO Princess Nothemba Simelela mengatakan, pilihan untuk satu dosis vaksin HPV lebih murah, lebih sedikit sumber daya intensif, dan lebih mudah untuk diberikan. "Ini memfasilitasi penerapan kampanye mengejar ketinggalan untuk berbagai kelompok umur, mengurangi tantangan yang terkait dengan melacak anak perempuan untuk dosis kedua mereka, dan memungkinkan sumber daya keuangan dan manusia dialihkan ke prioritas kesehatan lainnya," katanya.
Editor: S.S. Kurniawan