WHO prihatin, kasus baru corona di dunia dalam sehari catat rekor 106.000 kasus



KONTAN.CO.ID - JENEWA. Kasus baru infeksi corona di dunia makin membesar, bahkan mencatat rekor harian pada rabu (20/5). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun prihatin dengan meningkatnya jumlah kasus virus corona di negara-negara miskin, bahkan ketika banyak negara kaya mulai melonggarkan pembatasan.

WHO menyebutkan ada 106.000 kasus baru infeksi coronavirus baru telah dicatat dalam 24 jam terakhir, terbesar dalam satu hari sejak wabah corona dimulai.

“Kami masih memiliki jalan panjang untuk menghadapi pandemi ini. Kami sangat prihatin dengan meningkatnya kasus di negara berpenghasilan rendah dan menengah," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers yang dikutip Reuters.


Baca Juga: Palang Merah Internasional ingin vaksin corona bisa diakses negara miskin

Mike Ryan, Kepala Program Kedaruratan WHO mengatakan kasus positif corona akan segera mencapai 5 juta kasus.

WHO mendapat kecaman dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Trump menuduh WHO telah salah menangani wabah corona dan memihak China, tempat virus itu diyakini muncul akhir tahun lalu.

Pekan ini, Trump mengancam akan menarik diri dari WHO dan secara permanen menahan pendanaan untuk WHO.

Tedros mengakui menerima surat dari Trump, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Tedros mengatakan WHO berkomitmen untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya dan akan melakukan peninjauan atas respons terhadap pandemi.

“Saya mengatakan berulang kali bahwa WHO meminta pertanggungjawaban lebih dari siapa pun. Itu harus dilakukan dan ketika selesai harus komprehensif,” kata Tedros.

Ryan mengatakan penilaian seperti itu biasanya dilakukan setelah keadaan darurat selesai.

“Saya akan lebih suka, saat ini, untuk melanjutkan pekerjaan respon darurat, pengendalian epidemi, mengembangkan dan mendistribusikan vaksin, meningkatkan pengawasan kami, menyelamatkan hidup dan mendistribusikan APD penting untuk pekerja dan menemukan oksigen medis bagi orang-orang di lingkungan yang rapuh, mengurangi dampak penyakit ini pada pengungsi dan migran,” katanya.

Tedros mengatakan dia telah lama mencari sumber pendanaan lain untuk WHO. Dia mengatakan anggaran WHO senilai  $ 2,3 miliar per tahun adalah sangat kecil untuk sebuah badan global.

Baca Juga: Kembali kecam, Trump: China melakukan pembunuhan massal di seluruh dunia

Editor: Khomarul Hidayat