WHO: Salah Kaprah Berpikir Pandemi Covid-19 Sudah Berakhir



KONTAN.CO.ID - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan, meski kasus dan kematian akibat Covid-19 sekarang menurun secara global, pandemi belum berakhir.

"Adalah salah kaprah untuk berpikir bahwa pandemi sudah berakhir. Pandemi belum berakhir di mana saja sampai semuanya berakhir," katanya dalam pidato di KTT Global COVID ke-2, Kamis (12/5) pekan lalu, yang salinanya diterima Kontan.co.id.

Bahkan, dia mengungkapkan, kasus Covid-19 saat ini meningkat di lebih dari 70 negara.


Pada saat yang sama, Tedros bilang, tingkat pengujian atau tes Covid-19 secara global menurun. "Membuat kita buta terhadap evolusi virus," ujarnya.

Baca Juga: WHO Siap Bantu Korea Utara Hadapi Wabah Covid-19, Ini Dukungannya

Dan, dia menambahkan, hampir satu miliar orang di negara-negara berpenghasilan rendah tetap belum divaksinasi Covid-19.

"Kita harus terus mendukung semua negara untuk mencapai vaksinasi 70% terhadap populasi sesegera mungkin, dengan fokus pada mereka yang paling berisiko," ungkap Tedros.

Sejatinya, pasokan vaksin Covid-19 telah meningkat, tetapi penyerapannya tidak terus berjalan, karena komitmen politik serta kapasitas operasional dan keuangan yang tidak memadai.

"Ditambah dengan keraguan vaksin yang didorong oleh kesalahan informasi dan disinformasi," imbuhnya.

Baca Juga: Singapura Deteksi Kasus Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5 yang Lebih Menular

Secara global, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, jumlah kasus dan kematian baru akibat Covid-19 terus menurun sejak akhir Maret 2022.

Selama pekan pertama Mei 2022, WHO melaporkan 3,54 juta kasus dan 12.025 kematian, masing-masing turun 12% dan 25% dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Hanya, jumlah kasus mingguan baru meningkat di Wilayah Amerika sebesar 14% dan Afrika 12%. Sementara angka kematian mingguan baru di Afrika melonjak 84%.

Beberapa negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 mingguan, misalnya, Amerika Serikat meningkat 19% dan Australia melesat 59%.

Editor: S.S. Kurniawan