WHO: Tak Bijaksana Menyimpulkan dari Bukti Awal Omicron Lebih Ringan dari Varian Lain



KONTAN.CO.ID - JENEWA. Varian Omicron menyebar lebih cepat dibanding Delta dan menjangkiti orang-orang yang sudah divaksinasi atau pulih dari Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan pada Senin (20/12).

Karena itu, Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan, "tidak bijaksana" untuk menyimpulkan dari bukti awal bahwa Omicron adalah varian yang lebih ringan dari jenis virus corona sebelumnya.

"Dengan jumlah (kasus) yang meningkat, semua sistem kesehatan akan berada di bawah tekanan," katanya, seperti dikutip Reuters.


Menurut Swaminathan, varian Omicron berhasil menghindari beberapa respons imun. Yang berarti, program vaksin booster yang diluncurkan di banyak negara harus menargetkan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah.

Baca Juga: Waspada! 12 Orang di Inggris Meninggal Akibat Terpapar Varian Omicron

"Sekarang ada bukti yang konsisten bahwa Omicron menyebar secara signifikan, lebih cepat dari varian Delta," ungkap Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilansir Reuters.

"Dan, kemungkinan besar orang yang divaksinasi atau pulih dari Covid-19 bisa terinfeksi atau terinfeksi ulang," ujarnya.

Pernyataan mereka menggemakan temuan studi oleh Imperial College London yang mengatakan pekan lalu, risiko infeksi ulang varian Omicron lebih dari lima kali lebih tinggi dan tidak menunjukkan tanda-tanda lebih ringan dari Delta.

Baca Juga: Peneliti Inggris: Risiko Infeksi Ulang Omicron 5,4 Kali Lipat Lebih Tinggi dari Delta

Namun, WHO menegaskan, bentuk lain dari vaksinasi kekebalan bisa mencegah infeksi dan penyakit.

Sementara pertahanan antibodi dari beberapa tindakan bisa varian Omicron tembus, ada harapan sel-T, pilar kedua dari respons imun, dapat mencegah penyakit parah dengan menyerang sel manusia yang terinfeksi.

"Meskipun kami melihat pengurangan antibodi netralisasi, hampir semua analisis awal menunjukkan kekebalan yang dimediasi sel-T tetap utuh, itulah yang benar-benar kita butuhkan," kata Pakar WHO Abdi Mahamud. 

Hanya, menyoroti betapa sedikit yang diketahui tentang bagaimana menangani varian Omicron yang baru terdeteksi bulan lalu, Swaminathan menambahkan: "Tentu saja ada tantangan, banyak monoklonal tidak akan bekerja melawan Omicron".

Editor: S.S. Kurniawan