JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan mengandalkan pendanaan kredit di luar Dana Pihak Ketiga (DPK). Modal ekspansi yang bakal dijaring melalui wholesale dan penerbitan obligasi senilai Rp 5 triliun tahun depan. "Bonds dan wholesale kami harapkan berkisar Rp 4 triliun - Rp 5 triliun. Tapi jika biaya bonds tinggi kami cari dari pinjaman bilateral," ungkap Direktur Utama BTN Iqbal Latanro, Kamis (29/12). Sekedar mengingatkan, tahun ini BTN memperoleh pinjaman bilateral sebesar Rp 2 Triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk membiayai kredit pemilikan rumah (KPR). BTN berharap dana tersebut dapat disalurkan kepada sekitar 70 ribu debitur. Berdasarkan kinerja perusahaan per 30 September 2011, pertumbuhan kredit BTN tercatat sebesar 20,24% menjadi Rp 59,31 triliun dibandingkan Rp 49,32 triliun pada periode sama tahun lalu. BTN optimistis hingga akhir tahun ini pertumbuhan kredit bisa mencapai 25%. "Tahun depan kita berusaha pertahankan di 25%," pungkas Iqbal.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wholesale dan obligasi sumber dana BTN 2012
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan mengandalkan pendanaan kredit di luar Dana Pihak Ketiga (DPK). Modal ekspansi yang bakal dijaring melalui wholesale dan penerbitan obligasi senilai Rp 5 triliun tahun depan. "Bonds dan wholesale kami harapkan berkisar Rp 4 triliun - Rp 5 triliun. Tapi jika biaya bonds tinggi kami cari dari pinjaman bilateral," ungkap Direktur Utama BTN Iqbal Latanro, Kamis (29/12). Sekedar mengingatkan, tahun ini BTN memperoleh pinjaman bilateral sebesar Rp 2 Triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk membiayai kredit pemilikan rumah (KPR). BTN berharap dana tersebut dapat disalurkan kepada sekitar 70 ribu debitur. Berdasarkan kinerja perusahaan per 30 September 2011, pertumbuhan kredit BTN tercatat sebesar 20,24% menjadi Rp 59,31 triliun dibandingkan Rp 49,32 triliun pada periode sama tahun lalu. BTN optimistis hingga akhir tahun ini pertumbuhan kredit bisa mencapai 25%. "Tahun depan kita berusaha pertahankan di 25%," pungkas Iqbal.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News