WICO perluas wilayah distribusi



JAKARTA. Perusahaan distribusi, PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO) membidik bisa meluaskan cakupan distribusi produk. Tahun ini, emiten ini tengah menjajaki 3 calon prinsipal baru. Sayangnya, manajemen belum bisa menjabarkan dari perusahaan mana saja prinsipal itu.

Yang terang, sektornya berasal dari industri makanan dan minuman. “Kami harapkan kuartal 4 transaksinya sudah berjalan," ujar Eddy Suwandi Direktur Utama WICO dalam public expose di Bursa Efek Indonesia, Rabu (17/5).

Selama ini, prinsipal WICO yang sudah terjalin diantaranya seperti PT Coca Cola Distribution Indonesia, PT Ega Multi Cipta, PT Graha Inti Mas, PT Jakarana Tama, PT Lumintas Puspindo, PT Parit Padang Global, dan PT Rona Garuda Mas. Selain itu, ada pula PT Rusindo Prima Food Industri, PT Sari Sarana Kimia, PT Siantar Top Tbk, PT Tri Sejahtera Pratama, PT Unilever Indofood Product, dan PT Yasa Mitra Perdana.


Langkah mencari hubungan bisnis yang baru tersebut, menjadi strategi WICO untuk meningkatan pendapatan. Selain itu, WICO juga akan memperluas wilayah distribusi secara nasional. Emiten ini membidik wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan Barat. Saat ini, WICO mengelola 33 lokasi jaringan distribusi.

"Kami juga akan melakukan efisiensi melalui penyederhanaan proses kerja dan penghemat biaya serta peningkatan produktivitas," ujar Elys Karis Direktur WICO.

Tahun ini WICO menganggarkan belanja modal sebesar Rp 10 miliar. Dana tersebut berasal dari kas internal maupun pinjaman pihak ketiga. Nantinya akan digunakan sebagai pengadaan kendaraan operasional.

WICO juga membidik pendapatan tahun ini sebesar Rp 1,08 triliun. Angka tersebut meningkat bila dibandingkan dengan pendataan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 858,32 miliar.

Sampai dengan kuartal pertama 2017, WICO membukukan pendapatan sebesar Rp 239,13 miliar. Sedangkan pendapatan kuartal pertama pada tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 182,74 miliar. Pendapatan kuartal 1-2017 naik 30,85%.

Sedangkan dari sisi bottom line, laba bersih WICO pada kuartal 1-2017 yakni sebesar Rp 5,46 miliar. Angka tersebut naik tajam bila dibandingkan dengan rugi bersih WICO pada periode yang sama tahun lalu, yang tercatat rugi Rp 92,19 juta.

Sementara itu, total aset yang dimiliki sampai dengan kuartal pertama 2017, yakni sebesar Rp 241,81 miliar. Bila dibandingkan dengan Desember 2016 yang sebesar Rp 229,05 miliar, aset WICO meningkat 5,57%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto