Widodo Makmur Perkasa (WMPP) Bidik Kenaikan Laba Sebesar 50% pada Tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Widodo Makmur Perkasa (WMPP) berhasil menorehkan kinerja yang ciamik sepanjang tahun 2021. Dalam laporan keuangan tahunan, Widodo Makmur Perkasa mendapatkan total penjualan sebesar Rp 6,23 triliun pada tahun 2021. Nilai ini tumbuh 105,61% dari penjualan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 3,03 triliun.

Rincian pendapatan berdasarkan segmen usaha karkas menyumbang Rp 2,95 triliun, kemudian dari segmen usaha peternakan sapi berkontribusi Rp 1,57 triliun, daging dan daging olahan sebesar Rp 1,09 triliun, penjualan beras Rp 299,07 miliar, segmen usaha pakan senilai Rp 64,02 miliar, dan penjualan ayam umur sehari sebesar Rp 61,83 miliar.

Seiring dengan itu, beban pokok penjualan juga naik 109,30% menjadi Rp 5,40 triliun dari sebelumnya hanya Rp 2,58 triliun. Dengan demikian Widodo Makmur Perkasa mencatatkan laba kotor senilai Rp 832,63 miliar atau meningkat 87,82% dari tahun 2020 sebesar Rp 443,29 miliar.


Di saat yang sama, beban umum dan administrasi juga terpantau lebih besar dari tahun 2020 senilai Rp 194,04 miliar menjadi Rp 255,59 miliar. Setelah dikurangi beban lainnya dan pajak, WMPP mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 247,35 miliar melesat 239,90% dari tahun sebelumnya Rp 72,77 miliar.

Baca Juga: Astra Agro Lestari (AALI) Siapkan Capex Hingga Rp 1,3 Triliun di Tahun ini

Chief Financial Officer PT Widodo Makmur Perkasa Tbk Eko Agmi Andriana menjelaskan pertumbuhan kinerja WMPP di tahun 2021 terdorong oleh ekspansi di lini bisnis integrated poultry melalui PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU).

"Dengan beroperasinya rumah potong hewan unggas (RPHU) berkapasitas terbesar di satu titik yakni dengan kapasitas produksi 12.000 ekor yang menghasilkan produk karkas ayam, memberikan kontribusi pendapatan sebesar 49% dengan peningkatan penjualan sebesar 169% dari tahun sebelumnya," paparnya pada Kontan, Rabu (13/4).

Selain itu, Eko bilang, kinerja WMPP juga seiring dengan penjualan dari sapi hidup yang meningkat sebesar 22% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagai informasi, baru-baru ini WMPP juga menggandeng Balai Embrio Ternak (BET) yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk penerapan teknologi transfer embrio pada sapi.

Baca Juga: Pendapatan Adi Sarana Armada (ASSA) Tumbuh 68% di Tahun 2021, Ini Penopangnya

Manajemen WMPP menerangkan bahwa kerjasama ini merupakan wujud komitmen WMPP untuk terus mengembangkan produk sapi dengan kualitas terbaik, namun tetap dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat luas.

Selain mendapatkan nilai tambah, dengan kerjasama ini juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap ketahanan pangan tanah air, dengan pengembangan pengembangan sapi yang dilahirkan secara lokal dan dapat mengurangi ketergantungan pasar tanah air akan sapi impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi