Widodo Makmur Unggas (WMUU) masih yakin mencapai target kenaikan penjualan 300%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten unggas, PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) optimistis dapat mencapai target bisnis yang dibidik di tahun ini. Manajemen menyebut, pihaknya menargetkan pertumbuhan penjualan hingga tiga kali lipat atau 300% dibandingkan realisasi penjualan tahun sebelumnya. 

"Optimisme ini didasari oleh progres pengembangan dan utilisasi di sisi kapasitas produksi serta pertumbuhan jaringan distribusi kami yang grafiknya terus mengalami peningkatan," ungkap Chief Executive Officer PT Widodo Makmur Unggas, Ali Mas’adi saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (24/9) lalu. 

Demi mengimbangi pertumbuhan kapasitas produksi, perseroan pun berupaya melakukan diversifikasi produk melalui pengembangan-pengembangan item produk Widodo Makmur. Hal ini merupakan strategi yang diterapkan perusahaan dari sisi distribusi. 


Tak hanya itu, guna memperluas jangkauan distribusi, WMUU juga terus mengembangkan W-Hub, W-Agent, dan W-Point sebagai hub distribusi produk ke daerah-daerah di tingkat provinsi, kota, hingga kabupaten dengan sistem kemitraan dengan para mitra UMKM. Upaya ini dijalankan untuk memudahkan akses produk WMUU oleh para pelanggan akhir dengan harga yang lebih terjangkau. 

Baca Juga: PPKM Bakal Menekan Kinerja Emiten Poultry di Kuartal Tiga

"Selain itu juga guna melakukan diversifikasi jaringan distribusi kami untuk terciptanya keseimbangan antara distribusi secara B2B maupun B2C. Yang akan menjadi pendorong kinerja kami," lanjutnya. 

Meskipun begitu, berbagai kendala pun masih dihadapi oleh perseroan dalam menjalankan bisnis di tahun ini. Seperti misalnya, over supply livebird serta fluktuasi harga telur dan juga livebird ayam ras. Efek pandemi Covid-19 pun berpengaruh terhadap laju bisnis WMUU, khususnya karena adanya penurunan daya beli dan konsumsi masyarakat. 

"Namun, di beberapa saat terakhir ini kami juga dapat melihat, walaupun memang kita belum keluar dari masa pandemi tapi angka penyebaran Covid-19 di Indonesia sudah menurun secara drastis dan kami optimis bahwa daya beli dan konsumsi masyarakat akan secara bertahap pulih," ujar Ali.

 
WMUU Chart by TradingView

Dengan demikian, kondisi di atas memberi peluang bagi industri poultry, termasuk perseroan untuk kembali memperbaiki kinerjanya. "Apalagi dibandingkan negara lain, konsumsi daging ayam di Indonesia masih cukup rendah," sambungnya. 

Peluang lain juga datang dari penurunan supply poultry di negara lain, terutama di beberapa negara tetangga. Maka dari itu, WMUU telah mempersiapkan beberapa sertifikasi di proses produksi, seperti NKV, Halal, dan kompartemen bebas Avian Influenza untuk mendukung strategi perusahaan ke depannya.

Sebagai informasi, hingga akhir Juni lalu WMUU berhasil meraup penjualan neto sebesar Rp 1,30 triliun. Jumlah itu terkerek 157,66% dibanding penjualan neto pada akhir Juni 2020 senilai Rp 508,39 miliar. 

Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun ikut melesat hingga 181,28%, dari sebelumnya Rp 31,42 miliar di semester I-2020 naik menjadi Rp 88,38 miliar pada semester I-2021. 

Selanjutnya: Penjualan dan Laba Bersih WMUU di Semester I-2021 Melampaui Realisasi Sepanjang 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .