Wijaya Karya bangun 1.400 rumah di Aljazair



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) dipercaya oleh Agence Nationale de l'Amélioration et du Développement du Logement (AADL) atau Badan Nasional Modernisasi dan Pengembangan Perumahan Aljazair untuk membangun perumahan di Republik Demokratik Rakyat Aljazair.

Capaian tersebut tertuang dalam kontrak kerjasama senilai Rp 550 miliar yang ditandatangani oleh Direktur Utama AADL Boumezoued Karim dan Country Manager WIKA untuk Aljazair Hermansyah Nasution serta disaksikan oleh Direksi WIKA Destiawan Soewardjono dan Bambang Pramujo di Alger, Jumat (16/3).

Sesuai dengan kontrak tersebut, WIKA dipercaya untuk membangun 1.400 unit rumah di Algiers yang merupakan ibukota Aljazair dengan rincian 1.000 unit rumah di daerah Soudania dan 400 unit di daerah El Harach. Pengerjaannya akan dimulai pada Juni 2018 dan ditargetkan selesai pada September 2020.


Bintang Perbowo, Direktur Utama WIKA mengatakan, WIKA ditunjuk langsung melalui short list kandidat pembangunan proyek tersebut di Kementerian Perumahan Aljazair. WIKA juga tengah membangun hampir 4.000 rumah dengan nilai Rp 1,5 triliun di negara yang terletak di Afrika bagian utara tersebut. Dengan demikian, total kontrak yang didapatkan WIKA dari Pemerintah Aljazair bertambah menjadi Rp 2,01 triliun.

“WIKA menunjukan komitmennya untuk mendukung upaya Pemerintah Aljazair untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang layak huni untuk rakyat Aljazair. Wujud komitmen tersebut adalah dengan membangun lebih dari 5.000 unit rumah untuk rakyat di Aljazair,” ujar Bintang dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id.

Proyek pembangunan perumahan bagi rakyat memperpanjang torehan Wijaya Karya dalam sejarah pembangunan infrastruktur Aljazair. Sebelumnya WIKA terlibat sebagai project management system dalam pembangunan East West Motorway Project sepanjang 104 km pada tahun 2007.

Bintang melanjutkan bahwa saat ini, strategi WIKA untuk pengembangan bisnis di luar negeri adalah menargetkan negara yang sedang membutuhkan pembangunan infrastruktur. Pasar yang dianggap potensial oleh WIKA adalah negara-negara di Afrika, Timur Tengah, serta Asia Pasifik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati