Wijaya Karya Beton (WTON) pangkas target kinerja tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak pandemi virus corona, PT Wijaya Karya Beton Tbk merevisi target kinerja tahun ini. Hingga tutup tahun, perusahaan konstruksi pelat merah ini membidik laba bersih Rp 107,09 miliar.

Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko Wika Beton Imam Sudiyono menyebutkan efek pandemi meningkatkan persaingan sangat ketat. Selain itu untuk proyek berjalan juga terbatas. "Sehingga kami merevisi target tahun ini," ujarnya dalam paparan publik live, Kamis (27/8).

Hingga tutup tahun, emiten dengan kode saham WTON di Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik pendapatan sebesar Rp 4,98 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 9,49 triliun. Kemudian, laba bersih dari sebelumnya sebesar Rp 561,2 miliar direvisi menjadi Rp 107,09 miliar.


Baca Juga: Wijaya Karya Beton (WTON) catatkan penurunan kinerja di semester I-2020

Revisi tersebut juga berangkat dari realisasi kinerja selama 6 bulan pertama kemarin. Berdasarkan laporan keuangan semester I, WTON mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,86 triliun. Angka tersebut turun 29,15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,63 triliun.

Sementara laba bersih WTON merosot 78,01% menjadi Rp 36,64 miliar. Padahal, semester I-2019 perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 166,66 miliar.

Dengan target baru tersebut perusahaan optimis dapat mencapainya. Perusahaan juga telah merancang strategi bisnis. Salah satunya dengan melakukan inovasi dengan meluncurkan produk baru seperti SHMS (structure health monitoring system) dan Rumah Wika Beton.

Strategi lainnya, WTON juga akan mengembangkan bisnis jasa lebih banyak. Manajemen menilai hal tersebut lantaran selama ini produk precast yang selalu menjadi andalan.

"Sekarang kami akan meningkatkan pendapatan dari sisi jasa seperti, pengelolaan material dan lain sebagainya," sebutnya.

Baca Juga: Wika Beton (WTON) raih kontrak baru Rp 1,5 triliun hingga semester I-2020

Lebih lanjut, dari sisi produksi WTON juga akan meningkatkan upaya 'cost reduction'. Upaya itu berangkat dari  produktivitas pabrik yang berada di bawah BEP. Selama semester I-2020 utilitas pabrik WTON sebesar 51%. Padahal tahun lalu, utilisasi WTON berada di level 83,3%. "Untuk meningkatkan kinerja kami juga meningkatkan upaya 'cost reduction' sehingga angka ineffficienfy tidak terlalu besar," tuturnya.

Selain kinerja anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) juga dipangkas dari 948 miliar menjadi Rp 377,13 miliar. Hingga semester I-2020 WTON telah menyerap capex sebesar Rp  152,98 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .