Wijaya Karya dan Pelindo III garap jalan di Terminal Teluk Lamong



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) III membangun flyover akses Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur. Sinergi kedua BUMN ditandai dengan penandatanganan kontrak kerjasama senilai Rp 1,3 triliun di Teluk Lamong, Senin (5/2).

Sesuai dengan kontrak tersebut, WIKA dipercaya untuk membangun akses sepanjang 2.000 meter yang akan menghubungkan Terminal Teluk Lamong dengan Tol Surabaya-Gresik melalui Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB). Pengerjaan proyek tersebut akan berlangsung selama 365 hari kalender kerja dan dilanjutkan dengan masa pemeliharaan selama 720 hari kalender.

Nantinya, pekerjaan proyek flyover akan mencakup aktivitas perencanaan Detail Engineering Design (DED) atau desain teknis secara detail hingga teknis pelaksanaan pembangunan. Dalam hal konstruksi, WIKA akan menggunakan sistem jembatan "unibridge" yakni jembatan balok beton (girder) komposit yang menggunakan pin pada setiap sambungan antar-girder dengan konsep modular.


Sistem ini tidak memerlukan pengencangan berkala, seperti halnya penggunaan baut pada model konvensional. Selain itu, material jembatan memiliki desain yang kompak dan ringan, serta lebih efisien dan lebih cepat dalam proses pembangunannya.

Direktur WIKA, Chandra Dwiputra menyampaikan komitmen perseroan guna menjawab tantangan untuk dapat menyelesaikan pengerjaan proyek sesuai jangka waktu diberikan. “Kami menempatkan engineer unggul untuk menyelesaikan proyek ini termasuk para engineer yang berpengalaman mengerjakan proyek-proyek prestisius Perseroan. Harapannya WIKA dapat menghasilkan karya melebihi ekspektasi pemilik proyek,” jelas Chandra dalam keterangan resmi, Senin (5/2).

Pembangunan jalan akses flyover Teluk Lamong meneruskan keberhasilan WIKA setelah sebelumnya Perseroan berhasil menyelesaikan proyek pembangunan container yard (CY) tahap II di tempat yang sama pada tahun 2017

Terminal Teluk Lamong difungsikan untuk melayani peti kemas domestik, peti kemas internasional dan curah kering dengan standar pangan. Terminal ini diproyeksikan oleh Pelindo III untuk menjadi dermaga dengan teknologi modern dan mengedepankan konsep green port. Proses pengangkutan petikemas telah dikendalikan di ruang kontrol dan seluruh operasinya telah menggunakan tenaga listrik.

CEO Pelindo III Ari Akshara menyebut, dengan dibangunnya aksesibilitas darat berupa flyover dan tapper (radius untuk belokan jalan) di Terminal Teluk Lamong akan semakin meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Surabaya dan Jawa Timur, karena terintegrasinya dengan jalan tol Surabaya-Gresik.

"Flyover ini akan memberi alternatif baru bagi para pengguna jalan raya, terutama pengendara truk pengangkut petikemas, yang kerap menjadi salah satu penyebab kepadatan lalu lintas di sepanjang jalan Kalianak menuju Tambak Osowilangun," papar Ari

Dalam kesempatan yang sama, Chandra menyebut, tahun ini, WIKA berpeluang mengerjakan berbagai proyek infrastruktur tol laut lainnya guna menunjang aktivitas perdagangan dan meningkatkan ekonomi daerah. “Akan banyak proyek pembangunan dan revitalisasi pelabuhan yang akan ditenderkan pada  2018 dan kami percaya peluang WIKA besar untuk mendapatkan proyek-proyek tersebut,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini