Wijaya Karya dan Pelindo III mulai pengerjaan flyover terminal Teluk Lamong



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bersama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) (Pelindo III) memulai pengerjaan pembangunan aksesibilitas darat flyover (jembatan layang) dan tapper Terminal Teluk Lamong. Proyek strategis nasional senilai Rp 1,3 triliun ini dimulai dengan pemancangan pertama tiang beton yang disaksikan oleh Direktur Utama Pelindo III, Ari Askhara dan Direktur WIKA Chandra Dwiputra serta manajemen kedua BUMN di Surabaya, Rabu (7/3).

Sesuai dengan kontrak yang disepakati kedua BUMN, WIKA dipercaya untuk membangun akses sepanjang 2 km yang akan menghubungkan terminal Teluk Lamong dengan tol Surabaya–Gresik melalui Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB). Pengerjaan proyek tersebut akan berlangsung selama 365 hari kalender kerja dan dilanjutkan dengan masa pemeliharaan selama 720 hari kalender.

Pekerjaan proyek flyover akan mencakup aktivitas perencanaan detail engineering design (DED) atau desain teknis secara detail hingga teknis pelaksanaan pembangunan. Dalam hal konstruksi, WIKA akan menggunakan sistem jembatan "unibridge" yakni jembatan balok beton (girder) komposit yang menggunakan pin pada setiap sambungan antar girder dengan konsep modular. 


Sistem ini tidak memerlukan pengencangan berkala, seperti halnya penggunaan baut pada model konvensional. Selain itu, material jembatan memiliki desain yang kompak dan ringan, serta lebih efisien dan lebih cepat dalam proses pembangunannya.

CEO Pelindo III Ari Akshara mengatakan, aksesibilitas darat berupa flyover dan tapper (radius untuk belokan jalan) di Terminal Teluk Lamong merupakan solusi yang ditunggu pengguna jalan karena akan lebih mempercepat pergerakan arus barang baik secara lokal maupun regional dari dan menuju pelabuhan.

“Selain itu, kemacetan di jalan raya yang biasa digunakan oleh para pengguna kendaraan roda dua akan berkurang karena langsung terhubung ke jalan tol,” imbuh Ari dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (7/3).

Pada kesempatan yang sama, Direktur WIKA Chandra Dwiputra menyampaikan harapannya agar proses pengerjaan pembangunan flyover Terminal Teluk Lamong dapat berjalan lancar dan mengikuti jejak kesuksesan WIKA saat mengerjakan pembangunan container yard tahap II di tempat yang sama pada tahun 2017.

“WIKA punya pengalaman baik bekerja sama dengan Pelindo III. Semoga sinergi kedua BUMN ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelas Chandra

Chandra juga menekankan penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada proyek flyover Teluk Lamong. Sebagai BUMN terdepan dalam membangun infrastruktur terbaik, WIKA memiliki standar K3 yang tinggi dan selalu menjadi fokus utama pada setiap pengerjaan proyeknya. 

Pembangunan flyover terminal Teluk Lamong menambah deretan proyek pengerjaan konstruksi layang WIKA di tahun 2018. Saat ini WIKA sedang mengerjakan konstruksi layang infrastruktur automated people mover system (APMS) Bandara Internasional Soekarno Hatta sepanjang 3 km, light rail transit (LRT) Jakarta Kelapa Gading – Velodrome sepanjang 5,8 km, mass rapid transportation (MRT) elevated sepanjang 4,7 km dan jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) sepanjang 2,66 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati