Wijaya Karya ke Tiongkok pastikan dana kereta cepat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) jelas ingin merealisasikan proyek kereta cepat atau high speed rail Jakarta–Bandung. Namun hingga kemarin, pendanaan dari China Development Bank (CDB) tak kunjung cair.

Proyek kereta cepat yang digarap di bawah konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ini memiliki nilai kontrak mencapai Rp 15,68 triliun. KCIC baru meraih pendanaan US$ 700 juta dari CDB sejak April 2017.

Untuk memastikan pencairan dana dari CDB, WIKA terbang ke Tiongkok. Ahmad Bambang, Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian Perhubungan, bilang, Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo tengah menyambangi China untuk mengurus pinjaman bank tersebut.


Sejak tahun lalu, WIKA dan Kementerian BUMN menunggu pencairan kredit dari CDB untuk proyek kereta cepat Jakarta–Bandung. Penantian itu sempat berakhir dalam waktu dekat lantaran Menteri BUMN Rini Soemarno menyebut dana pinjaman bakal cair pada 21 Januari 2018. 

Tapi, lagi-lagi WIKA, KCIC, dan pemerintah harus menunggu. Sebab, pinjaman dari CDB hingga kemarin belum juga cair. 

Krishna Setiawan, Head of LOTS Services Lotus Andalan Sekuritas, menilai, molornya pencairan dana bukan kali pertama terjadi. "Bedanya kali ini, pasar sudah telanjur merespons positif pernyataan Menteri BUMN yang memprediksi dana akan benar-benar cair bulan ini. Buktinya, terlihat dari saham WIKA yang naik 30% sejak diberitakan pada 11 Januari lalu," ujar dia, Senin (21/1).

Meski gagal memenuhi ekspektasi pasar, Krishna mengatakan, pinjaman yang belum cari tak berefek besar bagi WIKA lantaran itu sudah berkali-kali terjadi.

Di sisi lain, Analis Koneksi Kapital Sekuritas Alfred Nainggolan melihat, pencairan utang CDB bisa jadi sentimen positif bagi saham WIKA, terutama untuk jangka menengah dan panjang. Belum lagi, besarnya kontribusi proyek ini terhadap kinerja WIKA makin menambah sentimen positif bagi emiten ini di masa depan.

Alfred merekomendasikan buy WIKA, dengan target Rp 2.320 per saham. Krishna juga menyarankan buy dengan target Rp 3.000. Harga WIKA kemarin melorot 1,78% menjadi Rp 1.935 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati