KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (
WIKA) berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp15,41 Triliun per Juli 2023. Pencapaian ini membuat perseroan berhasil menambah nilai
order book yang digenggam menjadi Rp 61,39 Triliun yang akan menjadi modal untuk terus beroperasi di beberapa tahun ke depan. Untuk diketahui, WIKA baru saja menyelesaikan proyek rehabilitasi Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (25/8). Proyek senilai Rp 115,9 miliar itu nantinya akan digunakan sebagai tempat perhelatan KTT ASEAN Plus 2023 pada bulan September mendatang. Setelah proyek rehabilitasi JCC, Mahendra Vijaya selaku Corporate Secretary WIKA mengatakan WIKA masih mengerjakan 23 Proyek Strategis Nasional (PSN), di mana sejumlah proyek ditargetkan untuk selesai pada tahun 2023 ini.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Serah Terima Proyek Rehabilitasi JCC ke Kementerian PUPR “Ya proyek ini termasuk Bendungan Cipanas dan Kereta Cepat Jakarta Bandung dimana WIKA menjadi bagian dari konsorsium HSRCC,” kata dia saat dihubungi Kontan, Rabu (30/08). Selain PSN, WIKA kata dia tengah mengerjakan berbagai proyek di tanah air yang mana beberapa di antaranya berlangsung di IKN yaitu Jalan Tol Simpang Tempadung - KKT Kariangau, Jalan Sumbu Kebangsaan sisi Timur dan bergabung dalam KSO bersama BUMN Karya lain membangun Istana Presiden dan Kantor Presiden. Mengenai ekspansi, Mahendra mengungkap saat ini perseroan sedang ikut dalam sejumlah tender yang sedang berlangsung terutama untuk proyek yang berada pada segmen infrastruktur, bangunan gedung dan Engineering, Procurement, Construction & Commissioning (EPCC). “Dengan demikian, WIKA yakin capaian kontrak Perseroan akan semakin meningkat hingga akhir tahun 2023,” ungkapnya. Jika melihat kinerja keuangan perseroan, WIKA hingga akhir Juni 2023 berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 9,25 triliun. Penjualan WIKA ini naik 28,83% dari semester I 2022 yang sebesar Rp 7,18 triliun.
Meski pendapatan naik, WIKA justru mencatat rugi usaha secara total sebesar Rp 595,96 miliar. Dibanding semester pertama tahun lalu, yang masih mencatat laba usaha Rp 552,24 miliar. Kerugian usaha ini terutama disebabkan adanya beban lain-lain yang mencapai Rp 1,22 triliun, melonjak 212% dari periode yang sama tahun lalu Rp 391,02 miliar. Alhasil, WIKA mencatat kerugian bersih Rp 1,88 triliun. Kerugian ini membengkak lebih dari 141 kali dari semester pertama tahun 2022 yang hanya Rp 13,32 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .