Wijaya Karya (WIKA) bidik kontrak baru Rp 40 triliun pada 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan membidik nilai kontrak baru senilai Rp 40 triliun pada 2021. 

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan, target tersebut diatas target perolehan nilai kontrak baru tahun 2020 yang senilai Rp 23 triliun.

"Perolehan kontrak baru WIKA di tahun 2020 adalah sebesar Rp 23 triliun, diatas target revisi perseroan yang sebesar Rp 21,3 triliun. Kami optimistis dengan kinerja perseroan pada tahun 2021 bisa lebih baik dari tahun 2020,” ujar Mahendra kepada kontan.co.id, Senin (4/1).


WIKA juga menargetkan pada 2021 terdapat tiga proyek yang bakal rampung digarap, seperti MRT Station Sanying Line Taiwan, Construction & Commisioning (EPCC) TSL Furnace Ausmelt dan EPX Proyek Amonium Nitrat. 

MRT Station Sanying Line Taiwan memiliki nilai kontrak Rp 226,74 miliar. Proyek tersebut merupakan milik Department of Rapid Transit Systems New Taipe City, yang digarap mulai pada 17 Mei 2019. WIKA menargetkan proyek ini bakal selesai pada Mei 2021. 

Kemudian Construction & Commisioning (EPCC) TSL Furnace Ausmelt merupakan proyek milik PT Timah Tbk (TINS) dengan nilai kontrak Rp 796 miliar. Proyek ini mulai dikerjakan pada 22 Januari 2020 dan ditargetkan rampung pada Agustus 2021. 

Baca Juga: Tiga proyek Wijaya Karya (WIKA) ini ditargetkan rampung di tahun 2021

Sedangkan EPC Proyek Amonium Nitrat merupakan proyek milik PT Kaltim Amonium Nitrat dengan nilai kontrak Rp 467,8 miliar. Proyek ini mulai dikerjakan pada 18 Desember 2019 dan ditargetkan rampung pada Juni 2021. 

Kemudian di tahun 2022, ditargetkan satu proyek rampung dikerjakan yaitu landed house di wilayah Ouargia, proyek milik Ministre De L'Habitat, De L'Urbanisme Et De La Ville dengan nilai kontrak Rp 506 miliar. Adapun kontrak tersebut mulai digarap pada 26 Februari 2019 dan ditargetkan rampung pada Februari 2022. 

Sementara beberapa kontrak proyek besar yang didapatkan WIKA pada tahun 2020, yaitu pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian nikel Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) produksi 3 dan 4 dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,8 triliun dan US$ 180,39 juta.

Selain itu, WIKA juga mendapat proyek lanjutan pembangunan tol Serang-Panimbang senilai Rp 938 miliar dan proyek Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara senilai Rp 538 miliar. "Sepanjang tahun 2020 WIKA mayoritas banyak mendapat kontrak baru dari pengerjaan proyek segmen infrastruktur dan gedung, energi dan industrial plant, industri, serta properti," pungkas Mahendra.

Selanjutnya: Wijaya Karya (WIKA) mengguyurkan pinjaman Rp 2,35 triliun ke anak usaha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .