KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pemulihan ekonomi yang diperkirakan akan berlanjut pada tahun depan menjadi katalis positif untuk perusahaan konstruksi, tak terkecuali bagi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Emiten konstruksi plat merah ini mengejar pertumbuhan kontrak baru untuk tahun 2022. Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya meyakini raihan kinerja di tahun depan akan lebih baik dibandingkan tahun ini. Sayangnya, Mahendra belum memberikan gambaran mengenai besaran maupun prosentase pertumbuhan kontrak anyar yang hendak dikejar WIKA pada 2022. Yang pasti, selain berlanjutnya pemulihan ekonomi, pengendalian pandemi covid-19 menjadi syarat bagi peningkatan kinerja di sektor konstruksi. "Keyakinan kami bahwa 2022 pastinya akan tumbuh dibanding 2021, apabila kondisi covid masih tetap terkendali seperti saat ini. Keyakinan kami tetap tinggi, asalkan jangan ada lagi gelombang seperti di bulan Juli tahun ini," kata Mahendra saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (2/12).
Baca Juga: WIKA rampungkan pembangunan 4 proyek bendungan strategis pada 2021 Asal tahu saja, raihan kontrak baru WIKA hingga periode kuartal ketiga tidak begitu mentereng jika dilihat dari target yang ingin dicapai tahun ini. Merujuk pada pemberitaan Kontan.co.id, WIKA telah menurunkan target kontrak baru dari yang semula Rp 40,12 triliun menjadi Rp 35 triliun. Sedangkan per periode September 2021, WIKA baru meraih kontrak anyar sebesar Rp 13,16 triliun. Raihan ini memang sudah tumbuh signifikan sebanyak 92,4% dibandingkan realisasi Q3-2020, yang sebesar Rp 6,84 triliun.
Namun jika dibandingkan target 2021, raihan kontrak baru yang dibukukan WIKA senilai Rp 13,16 triliun di Q3-2021, masih berada di posisi 37,6% dari target tahun ini. "Karena tender-tender banyak yang mundur untuk memenuhi target tersebut," sebut Mahendra. Supaya dapat mencapai target hingga tutup tahun, WIKA pun masih agresif dalam mengejar proyek-proyek baru. "Untuk tender kami masih mengikut dengan total mencapai Rp 23 triliun. Kami masih berharap bisa memenuhi target kontrak baru sampai dengan akhir tahun ini," pungkas Mahendra. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .