KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang digelar Jumat (13/10) menyetujui usulan restrukturisasi perseroan. Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Agung Budi Waskito menyampaikan, langkah restrukturisasi diambil di tengah tantangan yang tinggi pada kondisi keuangan Perseroan. “Ini menjadi langkah strategis yang diambil untuk memperkuat langkah WIKA dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (13/10).
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Kantongi Kontrak Rp 19,98 Triliun Per Agustus 2023 Metode Restrukturisasi WIKA akan ditempuh melalui 8 stream, yaitu Restrukturisasi Keuangan, Perbaikan Tata Kelola dan Manajemen Risiko, Percepatan likuidasi Piutang, Asset Recycling sesuai model bisnis, dan Refocusing Portofolio Orderbook. Lalu, Efisiensi Operating Expense, Penurunan saldo Supply Chain Financing, dan Penguatan Struktur Permodalan. Corporate Secretary PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Mahendra Vijaya mengatakan, WIKA akan fokus melakukan transformasi yang terdiri dari 3 pilar, yaitu berfokus terhadap kas, keunggulan eksekusi proyek, dan penyeimbang portofolio. “Transformasi ini diambil untuk membawa WIKA lebih sehat dan bertumbuh secara berkelanjutan,” ungkapnya kepada Kontan, Sabtu (14/10). Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, kinerja WIKA sebenarnya masih cukup negatif, seiring dengan rendah tingkat likuiditas serta rasio utang yang tinggi. Menurut Fajar, sentimen positif kinera WIKA adalah membaiknya kinerja arus kas akibat dari pemilihan proyek-proyek yang selektif. “Sementara sentimen negatifnya adalah belum membaiknya kondisi likuiditas WIKA dan beban utang yang masih besar di tengah tren suku bunga tinggi,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (13/10). Fajar melihat, kinerja emiten konstruksi di tahun depan masih akan mendapatkan ketidakpastian, termasuk untuk WIKA. Sentimen utamanya adalah rangkaian Pemilu 2024 yang akan berlangsung setidaknya hingga pertengahan tahun 2024. Calon presiden dan wakil presiden saat ini pun belum diketahui. “Sehingga, masih belum jelas apakah kebijakan pemerintahan sebelumnya akan kembali dilanjutkan atau tidak,” paparnya.
Baca Juga: Gelar RUPSLB, Wijaya Karya (WIKA) Bakal Segera Lakukan Restrukturisasi Oleh karena itu, Fajar belum memberikan rekomendasi untuk saham WIKA. Fajar pun menyarankan WIKA untuk memasang beberapa strategi agar kinerjanya bisa semakin membaik. “WIKA bisa mencoba untuk meningkatkan kinerja arus kasnya serta mengurangi investasi jangka panjang yang sangat mahal, misalnya dengan melalukan divestasi,” ungkapnya. Sementara, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tasrul Tanar merekomendasikan speculative buy untuk WIKA dengan target harga terdekat di Rp 444 per saham, sebelum nantinya bisa menyentuh Rp 446 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi