KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terus melakukan inovasi dalam setiap proyek yang digarap. Salah satunya adalah penggunaan teknologi Building Information Modeling (BIM). Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Tumiyana mengatakan, sebagai sebuah seperangkat teknologi, BIM mampu menjembatani konsep perencanaan, perhitungan analisis desain,hingga pemodelan dalam bentuk tiga dimensi. Bahkan, dalam dua tahun terakhir, teknologi BIM miliki WIKA berhasil mendapat pengakuan dari dunia internasional.
“Kami berhasil menjadi implementator BIM terbaik di dunia untuk kategori, going Digital advancements in Bridges & Environmental Engineering,” terang Tumiyana dalam acara Konferensi & Workshop Building Information Modelling (BIM) International di Jakarta, Selasa (12/11). Baca Juga: Laba tumbuh tapi pendapatan tertekan, ini penjelasan manajemen Wijaya Karya (WIKA) Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya menambahkan, keunggulan lain dari penggunaan BIM adalah terciptanya efisiensi biaya. Efisiensi ini berupa penggunaan material. Selain itu, penggunaan BIM juga memperkecil risiko terjadinya pengerjaan ulang (rework). “Karena faktor kekeliruan desain bisa dideteksi sejak dini,” ujar Mahendra, Selasa (12/11). Penggunaan teknologi ini berimbas dari naiknya laba WIKA pada kuartal III 2019. Kontan.co.id mencatat, meskipun pendapatan WIKA turun 12,8% menjadi Rp 18,3 triliun, namun laba bersih WIKA justru melesat 57,18% secara year-on-year menjadi Rp 1,35 triliun. Mahendra mengatakan, hal ini tidak lepas dari efisiensi perusahaan dalam pengoperasian teknologi serta akibat dari keberhasilan proses divestasi.