JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ikut mengajukan permintaan penyertaan modal negara (PMN) yang sedang digodok di parlemen. Emiten konstruksi ini mengajukan suntikan dana dua tahap sebesar Rp 7,2 triliun. Untuk tahun ini diajukan sebesar Rp 2,6 triliun dan tahun 2016 Rp 4,6 triliun. Direktur utama WIKA Bintang Tribono mengatakan, jika proposal tersebut lolos di DPR, dana tersebut akan digunakan untuk menunjang program-program pemerintah. "Itu akan kami alokasikan untuk proyek-proyek pemerintah," ungkap Bintang di Jakarta, Kamis (29/1).
Bintang menjelaskan, dana tersebut akan digunakan untuk proyek jalan dan jembatan, proyek di sektor minyak dan gas, pembanguna power plat dan proyek penyedian air. WIKA mengincar proyek pembangunan pembangkit listrik sekitar 3.000 - 4.000 Megawatt (MW) dari dari target pemerintah sekiatar 35.000 MW dalam lima tahun ke depan. Saat ini WIKA telah memiliki investasi power plant sebesar 200 MW. "Kita akan terus berperan aktif untuk mensukseskan program pemerintah," tambahnya. Sementara untuk membiayai proyek swasta, Bintang megaku WIKA masih sanggup mengandalkan kas internal dan pinjman dari perbankan. Pasalnya, rasio utang terhadap ekuitas alias debt equity ratio (DER) WIKA masih kecil sekitar 2,18 kali. "Bank masih mudah memberikan pinjaman dengan DER dibawah 3,5 kali," kata dia. Adji Firmantoro, Direktur Keuangan WIKA mengatakan, jika proposal WIKA lolos dan proposal PPM untuk tahun 2016 dimajukan sekaligus ke tahun ini maka kontrak baru yang bisa dihimpun perseroan akan naik sebesar Rp 5 triliun dari yang telah ditagetkan tahun ini. "Tapi kita masih menunggu keputusan dari DPR," ujarnya.