JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tetap berencana rights issue lantaran penyertaan modal negara (PMN) dibatalkan. Emiten konstruksi pelat merah tersebut akan mengusulkan kepada Kementerian BUMN untuk melakukan rights issue dengan target perolehan dana sekitar Rp 2 triliun. Bintang Perbowo, Direktur Utama WIKA, mengatakan, penguatan modal ini perlu untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur pemerintah. "Pekan depan kami akan meminta izin kepada pemegang saham mayoritas terkait rencana rights issue sekitar 9%-10% dilusi jika PMN tidak jadi," kata Bintang, Kamis (28/4). Dengan penambahan ekuitas Rp 2 triliun, WIKA akan memiliki ruang mencari tambahan pendanaan eksternal sebesar Rp 6 triliun tahun ini. Artinya, perseroan bisa mengantongi dana sekitar Rp 8 triliun untuk membidik proyek kelistrikan, jalan tol dan lain-lain. Rasio utang terhadap ekuitas WIKA akhir 2015 mencapai 2,5 kali.
WIKA akan ajukan usulan rights issue
JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tetap berencana rights issue lantaran penyertaan modal negara (PMN) dibatalkan. Emiten konstruksi pelat merah tersebut akan mengusulkan kepada Kementerian BUMN untuk melakukan rights issue dengan target perolehan dana sekitar Rp 2 triliun. Bintang Perbowo, Direktur Utama WIKA, mengatakan, penguatan modal ini perlu untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur pemerintah. "Pekan depan kami akan meminta izin kepada pemegang saham mayoritas terkait rencana rights issue sekitar 9%-10% dilusi jika PMN tidak jadi," kata Bintang, Kamis (28/4). Dengan penambahan ekuitas Rp 2 triliun, WIKA akan memiliki ruang mencari tambahan pendanaan eksternal sebesar Rp 6 triliun tahun ini. Artinya, perseroan bisa mengantongi dana sekitar Rp 8 triliun untuk membidik proyek kelistrikan, jalan tol dan lain-lain. Rasio utang terhadap ekuitas WIKA akhir 2015 mencapai 2,5 kali.