KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyatakan, rencana penerbitan surat utang yang terdiri dari obligasi Rp 1,5 triliun dan sukuk Rp 500 miliar tidak akan memperparah rasio utang WIKA. Pasalnya, WIKA memproyeksi, rasio utang berbunga hingga akhir tahun nanti akan berada pada kisaran level 1,3 kali. Menurut Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya, posisi tersebut masih lebih rendah dibandingkan posisi rasio utang WIKA pada kuartal ketiga 2020 yang berada di level 1,41 kali. "Ini juga jauh di bawah batasan (covenant) rasio utang berbunga WIKA yang diperoleh dari perbankan yang saat ini berada pada level 2,5 kali," ungkap Mahendra saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (24/11). Sebagaimana diketahui, WIKA akan menerbitkan obligasi Rp 1,5 triliun tersebut untuk melunasi sebagian pokok global IDR bond (Komodo Bond) yang akan jatuh tempo pada 31 Januari 2021. Sementara hasil penerbitan sukuk bakal dimanfaatkan untuk modal kerja proyek infrastruktur dan gedung yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.
WIKA akan merilis surat utang Rp 2 triliun, rasio utang diproyeksi lebih rendah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyatakan, rencana penerbitan surat utang yang terdiri dari obligasi Rp 1,5 triliun dan sukuk Rp 500 miliar tidak akan memperparah rasio utang WIKA. Pasalnya, WIKA memproyeksi, rasio utang berbunga hingga akhir tahun nanti akan berada pada kisaran level 1,3 kali. Menurut Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya, posisi tersebut masih lebih rendah dibandingkan posisi rasio utang WIKA pada kuartal ketiga 2020 yang berada di level 1,41 kali. "Ini juga jauh di bawah batasan (covenant) rasio utang berbunga WIKA yang diperoleh dari perbankan yang saat ini berada pada level 2,5 kali," ungkap Mahendra saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (24/11). Sebagaimana diketahui, WIKA akan menerbitkan obligasi Rp 1,5 triliun tersebut untuk melunasi sebagian pokok global IDR bond (Komodo Bond) yang akan jatuh tempo pada 31 Januari 2021. Sementara hasil penerbitan sukuk bakal dimanfaatkan untuk modal kerja proyek infrastruktur dan gedung yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.