WIKA anggarkan capex Rp 1,4 Triliun tahun 2016



JAKARTA. Emiten Konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menganggarkan belanja modal atau capex tahun 2016 sebesar Rp 1,4 triliun dengan asumsi perseroan mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun depan.

Sementara jika tidak mendapat PMN, perseroan hanya akan menganggarkan capex sebesar Rp 1,1 triliun. Untuk mendanai capex tersebut, WIKA akan menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp 6 triliun dengan tenor lima tahun. " Tahun depan kita akan terbitkan tahap I Rp 1,4 triliun kalau PMN ditunda," kata Adji Firmantoro, Direktur Keuangan WIKA di Jakarta, Senin (9/11).

Sementara tahun ini, perseroan menganggarkan capex Rp 1,7 triliun. Namun, management perseroan hanya optimis bisa menyerap capex senilai Rp 1 triliun sampai akhir tahun. Pasalnya, hingga sepuluh bulan pertama serapan belanja modal perseroan baru Rp 900 miliar.


Adapun realisasi kontrak baru WIKA hingga akhir Oktober baru baru senilai Rp 17,52 triliun atau sekitar 55,37 % dari target kontrak baru yang dipatok tahun ini sebesar Rp 31,6 triliun.

Kendati demikian, manajemen perseroan masih optimis bisa mencapai target di sisa akhir dua bulan ini. Pasalnya, saat ini WIKA tengah membidik proyek pembangkit listrik jawa 5 dan jawa 7.

Rincian proyek yang didapat perseroan hingga Oktober 2015 diantaranya yakni Proyek PLTA Upper Cisokan senilai Rp 930 miliar, Proyek Bendungan Passelorang, Sulawesi Selatan Rp463 miliar, Proyek New Priok Container Keureto, Nangroe Aceh Darussalam Rp403 miliar, Proyek Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Tahap I senilai Rp 355 miliar.

Lalu, proyek Jalan Non Tol (JLNT) Ciledug Rp 351 miliar, Proyek Bendungan Logung Jawa Tengah Rp 584,9 miliar, Proyek Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Rp 289,39 miliar, Proyek Double Track Jatinegara-Manggarai Rp 363,26 miliar dan Proyek Jalan Tol Solo-Kertosono Rp 625 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto