Wika Bangun Pabrik Beton di Sumatra



JAKARTA. Perlambatan ekonomi Indonesia tahun ini tak menyurutkan langkah ekspansi produsen beton di dalam negeri. Buktinya, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk yakni PT Wika Beton berencana membangun pabrik beton baru di Sumatra.

Direktur Utama Wika Beton, Wilfred A.Singkali, menuturkan, saat ini perusahaan menyiapkan lahan seluas 20 hektare (ha) untuk lokasi pabrik beton tersebut. "Sampai saat ini kami masih melakukan proses studi kelayakan," tutur Wilfred kepada KONTAN, belum lama ini.

Sayangnya, Wilfred masih enggan membeberkan lebih rinci mengenai rencana ekspansi ini. Yang jelas, kata dia nantinya pabrik yang akan dibangun tahun depan ini bakal memproduksi beton berdiameter 1.200 milimeter.


Wilfred juga belum merinci berapa besar investasi yang akan digelontorkan perusahaan untuk membangun pabrik beton ini. Namun, ia memastkan nantinya Wika Beton tidak akan menggandeng mitra baru dalam membangun pabrik di Sumatra. "Lahan yang disiapkan milik kami sendiri, sehingga kami akan produksi sendiri," ujarnya.

Sebagai bentuk keseriusan untuk membangun pabrik ini, Wilfed bilang perusahaan telah menyiapkan bahan baku untuk memproduksi beton tersebut. Tak hanya itu, Wika Beton juga sudah menyiapkan teknologi baru untuk pabrik barunya kelak.

Selain akan membangun pabrik beton di Sumatra, kabarnya WIKA juga berencana untuk menambah pabrik beton melalui skema usaha patungan (joint venture) dengan PT Krakatau Engineering, yang merupakan anak usaha PT Krakatau Steel Tbk, di Cilegon, Banten.

WIKA juga berniat melakukan ekspansi di bisnis beton pra cetaknya melalui jalan akuisisi. WIKA berniat mengakuisisi salah satu perusahaan yang juga memproduksi beton di Batam, Kepulauan Riau.

Untuk menambah pabrik dengan dua skema tersebut, WIKA pun telah menyiapkan dana investasi total sebesar Rp 380 miliar. Perinciannya, dana Rp 180 miliar dialokasi untuk menyiapkan joint venture di Banten. Sisa dana akan digunakan untuk membiayai akuisisi di Batam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi