WIKA Bangun Rumah Sakit dan Jembatan Kaca, Total Nilai Kontraknya Rp 1,04 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membangun dua proyek baru, yaitu Rumah Sakit Gedung Harapan Kita – Tokushukai dan Jembatan Kaca Bendungan Sukamahi. Kedua proyek tersebut memiliki total nilai kontrak Rp 1,04 triliun.

Melalui konsorsium PP-WIKA (WIKA KSO), WIKA ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membangun Rumah Sakit (RS) Gedung Harapan Kita - Tokushukai dengan nilai kontrak sebesar Rp 863 miliar. Pengerjaan proyek ini ditandai dengan penandatanganan kontrak bersama Kemenkes.

Lingkup pekerjaan WIKA KSO pada proyek ini meliputi persiapan struktur utama, penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja (HSE), serta pekerjaan arsitektur, MEP & ICT, infrastruktur, dan landscape.


Dengan konsep smart hospital, gedung yang nantinya akan terdiri dari 20 lantai dan 3 basemen tersebut akan menjadi pusat layanan kesehatan terintegrasi.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, konsep tersebut akan menghubungkan sistem Kemenkes dengan Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, dan lembaga lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih efisien dan efektif.

"Melihat rekam jejak WIKA dalam membangun berbagai rumah sakit sebelumnya, saya optimistis proyek RS Gedung Harapan Kita - Tokushukai  akan dapat diwujudkan dengan mutu yang baik," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (13/9).

Baca Juga: WIKA Bayar Obligasi & Sukuk Jatuh Tempo Senilai Rp 896 Miliar

Selain proyek rumah sakit, WIKA juga menandatangani kontrak proyek pembangunan dan pengawasan Jembatan Kaca Bendungan Sukamahi senilai Rp 185 miliar. Penandatanganan tersebut dilakukan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Proyek ini merupakan proyek lanjutan usai pembangunan Bendungan Sukamahi yang telah dilakukan WIKA sebelumnya.

“Jembatan kaca ini nantinya akan terbentang sepanjang 275 meter dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Bendungan Sukamahi,” ungkapnya.

Agung menuturkan, untuk memastikan kelayakan kaca pada jembatan tersebut akan dilakukan uji layak fungsi, evaluasi standar bangunan, dan SOP teknis bangunan. Pembangunan jembatan kaca ini ditargetkan rampung pada Desember 2025.

Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, membuka lapangan kerja baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.

"Dengan membangun jembatan kaca ini, WIKA tidak hanya meningkatkan nilai estetika pada proyek tersebut, tetapi juga berkontribusi pada penyediaan sarana yang dapat memberikan nilai lebih bagi sektor pariwisata di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Barat,” kata Agung.

 
WIKA Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat