WIKA bersiap IPO agar lebih ekspansif



JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk perlahan-lahan mulai menyapih anak usahanya. Salah satu yang mereka persiapkan menjadi perusahaan publik adalah PT WIKA Gedung.

Perusahaan yang berdiri sejak 2008 ini diharapkan bisa mewujudkan mimpi besar menjadi penyedia ruang berkelas dunia pada 2021 mendatang. WIKA Gedung yang meniti usaha sebagai perusahaan konstruksi telah melakukan transformasi bisnis menjadi perusahaan properti.

Perusahaan ini berencana penawaran saham perdana atawa initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada bulan September tahun ini (lihat boks). Bermodal dana hasil IPO, manajemen WIKA Gedung bersiap melebarkan sayap bisnis ke keluar negeri.


Nur Al Fata, Direktur WIKA Gedung menjelaskan, pengembangan usaha dari awalnya jasa konstruksi ke bisnis properti digelar pada 2013. Pertimbangannya sektor bisnis ini sedang booming permintaan. Tak pelak, banyak perusahaan yang mencari peruntungan di bisnis properti.

Kini, WIKA Gedung mengembangkan bisnis properti ke arah investasi dan konsesi untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke depan. "Core bisnis kami adalah perusahaan konstruksi gedung, yang bertransformasi dari properti ke investasi serta konsesi," kata Nur saat berkunjung ke kantor redaksi KONTAN, Rabu (19/7).

Transformasi bisnis ini bertujuan agar bisa mendapatkan penghasilan rutin atawa recurring income. Untuk itulah seluruh pekerjaan konstruksi pada proyek investasi dilakukan lewat skema konsesi dan build, operate, transfer (BOT). Proyek yang digarap WIKA Gedung dari mulai fasilitas health care, perkantoran, dan park & ride.

President Director PT WIKA Gedung Nariman Prasetyo saat dihubungi KONTAN (21/7) menyebut, sampai saat ini, sudah ada kurang lebih 40 proyek yang sedang berjalan.

Target WIKA Gedung, sampai akhir tahun ini, pendapatan perusahaan bisa mencapai Rp 7,4 triliun. Hingga Juni, WIKA Gedung sudah membukukan kontrak Rp 4,3 triliun, atau lebih dari separo target.

Dengan torehan pendapatan sebesar itu, per Juni 2017 lalu WIKA Gedung mendapatkan laba Rp 107 miliar.

Jumlah ini sudah berkontribusi 37,4% terhadap target laba WIKA Gedung yang diproyeksikan naik dua kali lipat yakni sebesar Rp 286 miliar sepanjang 2017.

WIKA Gedung saat ini tercatat menggarap beberapa proyek besar, seperti Trans Park Cibubur senilai Rp 3 triliun dari CT T Corporation milik taipan Chairul Tanjung dan proyek Veldrome Asian Games dari PT Jakarta Propertindo.

Nur juga bilang, WIKA Gedung juga sedang merampungkan pembangunan The MAJ Collections Hotel & Residence, milik Gita Wirjawan senilai Rp 300 miliar. "Sudah 80%, sebentar lagi pembangunan rampung," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina