Wika Beton akan bangun pabrik precast di Subang



JAKARTA. PT Wika Beton Tbk (WTON) melalui perusahan patungan yang dibentuk bersama sister company, yakni PT Wika Gedung akan mengembangkan bisnis precast gedung dengan mendirikan pabrik seluas 5 hektare (ha) di Subang.

Puji Haryadi, Sekretaris Perusahaan WTON mengatakan, pabrik tersebut nantinya akan menyuplai kebutuhan pracetak untuk proyek-proyek gedung yang akan dibangun oleh Wika Gedung. "Saat ini kalau untuk kebutuhan beton precast gedung masih diproduksi di pabrik eksisting kita," katanya, baru-baru ini.

Saat ini, rencana pembangunan pabrik tersebut masih dalam proses peizinan. Rencananya pabrik akan dibangun pada semester II 2017 dan ditarget rampung dalam waktu enam bulan. Hanya saja, Puji belum bisa menyampaikan investasi yang disiapkan untuk pembangunan pabrik tersebut.


Menurut perseroan, prospek bisnis beton pracetak gedung akan semakin menjanjikan lantaran saat ini sangat marak pembangunan gedung dengan menggunakan produk precast.

Selain itu, WTON juga akan terus melakukan penambahan kapasitas di luar anak usaha. Saat ini kapasitas produksi perusahaan tersebut baru 2,6 juta ton per tahun. Tahun ini, perusahaan menargetkan penambahan kapasitas produksi 400.000 ton sehingga menjadi 3 juta ton per tahun. Caranya, dengan pembangunan pabrik baru di Subang dan perluasan kapasitas di pabrik eksisting.

Srategi lain yang akan dilakukan WTON untuk bisa menggarap pasar lebih luas adalah dengan mulai merambah ke bisnis ready mix atau beton curah pada tahun ini. Puji bilang, produk ini akan diproduksi untuk proyek-proyek jalan tol, LRT dan pembangunan bandara.

Kemudian, perseroan juga akan terus mengembangkan teknologi baru di industri parcetak. "Salah satu teknologi terbaru yang kita hadirkan adalah engineering box girder untuk jembatan Semanggi," kata Puji.

Sementara untuk pengembangan usaha, WTON akan melakukan kerja sama operasi (KSO) dengan perusahaan lain. Terakhir, anak usaha Wijaya Karya ini telah membentuk KSO dengan Imrail, perusahan pembuat sistem dan desain produk pracetak asal Malaysia untuk proyek LRT Jakarta.

Puji mengatakan saat ini, pihaknya tengah menjajaki KSO dengan investor jalan tol dan dengan perusahan Jepang untuk pengembangan proyek yang dibiayai oleh JICA.

Tahun ini, WTON optimistis pendapatan tumbuh 50% year on year (yoy) menjadi Rp 5,1 triliun dan laba bersih naik 28,4% yoy menjadi Rp 360 miliar. Sedangkan kontrak baru ditarget Rp 6,3 triliun. Adapun belanja modal (capex) yang disiapkan untuk ekspansi mencapai Rp 680 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini