Wika Beton kantongi kontrak baru Rp 3,06 triliun di semester I-2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Performa PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) dalam memburu proyek-proyek baru terbilang masih cukup bagus. Sepanjang semester I-2018, perusahaan pracetak ini telah berhasil mengantongi kontrak anyar senilai Rp 3,06 triliun.

Pencapaian itu mengalami peningkatan sebesar 17,6% dari kontrak baru yang dibukukan perusahaan pada semester I tahun lalu senilai Rp 2,6 triliun. Hanya saja dibandingkan dengan target tahun ini yang dipatok Rp 7,56 triliun, perolehan kontrak baru WTON itu baru 40% dari target.

Perinciannya, sekitar 33,25% dari capaian itu didapatkan dari proyek internal yakni milik WIKA Group. Sementara proyek dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyumbang porsi 23,59%. 


Adapun proyek swasta hanya berkontribusi Rp 1,1 triliun atau sekitar 36% terhadap capaian kontrak anyar itu. Sedangkan proyek pemerintah hanya menyumbang porsi 7,16%.

Yushadi, Investor Relation WTON mengatakan, pihaknya masih sangat optimis bisa mencapai target yang sudah mereka tetapkan hingga akhir tahun. "Target optimis sekali tercapai karena ada sejumlah proses dalam proses kontrak. Polanya masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu lebih besar capaian kontrak di semester II, " katanya pada Kontan.co.id, Selasa (3/7).

Proyek-proyek baru yang sudah didapatkan WTON antaralain, proyek jalan tol Kunciran-Cengkareng senilai Rp 223,9 miliar, dermaga KBN Marunda-Tanjung Priok Rp 139,5 miliar, PLTGU Tambak Lorok Rp 88 miliar, jembatan sungai Tondano, loan jalan tol Manado-Bitung Rp 86,4 miliar, dan dermaga KBN-Marunda-Jasa Rp 81,5 miliar

Lalu ada juga proyek jalan tol balikpapan Samarinda Pake 234 (PI)-P03 Rp 62,3 miliar, pengadaan box girder MBK 5 Rp 57,8 miliar, pembangunan pengaman muara sungai ijo Kebumen (IB) Rp 57,16 miliar, pengaman muara sungai ijo Kebumen Rp 56,4 miliar, dan pengaman box girder MBK 4 Rp 51,9 miliar.

Selain terus mengejar kontrak baru, WTON juga rajin melakukan ekpansi penambahan kapasitas produksi. Saat ini, kapasitas produksi perusahaan ini telah mencapai Rp 3,4 juta ton per tahun, naik 6,25% dari tahun lalu 3,2 juta ton.

Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, perusahaan telah menyerap anggaran belanja modal (capex) sebesar Rp 234 miliar. Sebagian besar capex tersebut digunakan untuk menambah kapasitas produksi dengan membeli sejumlah peralatan dan lahan kantor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .