Wika Beton (WTON) terus menambah lahan tambang



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON, anggota indeks Kompas100 ini) masih mempertimbangkan penambahan lokasi quarry atau lahan tambang di beberapa tempat di masa mendatang.

Berdasarkan catatan Kontan, saat ini WIKA memiliki tiga lahan tambang di Cigudeg, Lampung Tengah, dan Donggala. Dari ketiga lokasi tersebut, lahan tambang di Donggala memiliki kesediaan cadangan dengan waktu terpanjang, yakni mencapai 40 tahun.

Baca Juga: Wijaya Karya Beton (WTON) Meraih Kontrak Rp 3,92 Triliun di Semester I-2019


"Berdasarkan hasil uji kandungan materi yang dapat dieksploitasi, setidaknya cadangan kami aman sampai 20 tahun mendatang," ujar Yushadi, Manajer Investor Relation WTON di Jakarta, Rabu (21/8).

Lebih lanjut, Yushadi berkata kapasitas terendah yang dihasilkan dari tiga quarry tersebut ada di angka 350 ton per jam. Menurutnya, kapasitas tersebut sudah mampu menutup kebutuhan bahan baku beton domestik, bahkan juga cukup untuk dilempar ke pasar luar negeri.

"Melempar ke pasar luar negeri dapat menambah revenue, sementara penjualan di domestik mampu untuk menekan biaya produksi," tambahnya.

Pihaknya menyebut, kapasitas produksi dari tiga quarry berguna untuk menopang pembangunan Tol Pekanbaru - Padang. Dalam proyek ini, WTON juga akan membangun mobile dan stationary plant dengan gelontoran investasi Rp 41 miliar.

Sejalan dengan hal tersebut WTON juga tengah menyiapkan pabrik di Kalimantan Timur seluas 26 hektare. Hal ini, menurut keterangan Imam Sudiyono, Direktur Keuangan WTON, dijalankan guna mengejar kesempatan pembangunan pemindahan ibu kota di Kalimantan.

"Kami juga akan meningkatkan kapasitas produksi untuk merespon pertumbuhan infrastruktur di sana. Apalagi isu pemindahan ibu kota juga pasti besar kebutuhan infrastrukturnya,” ujar Imam dalam Public Expose di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (21/8).

Berdasarkan catatan Kontan, WTON akan meningkatkan capex dari Rp 428 miliar menjadi Rp 779 miliar tahun ini. Dana tersebut akan dialokasikan untuk pengadaan lahan peningkatan kapasitas produksi dan ready mix.

Sepanjang semester I 2019, realisasi capex baru berkisar pada Rp190 miliar. Sementara sampai Juli 2019, kontrak yang menghasilkan omset sekitar Rp 3,92 triliun dengan penambahan carry over senilai Rp 5,41 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini