WIKA bidik kontrak Rp 6,2 triliun



JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tengah menanti keputusan tender atas sejumlah proyek yang mereka ikuti. Emiten konstruksi pelat merah ini mengikuti tender proyek senilai Rp 6,2 triliun selama Oktober–Desember 2016.

Proyek itu antara lain berasal dari sektor infrastruktur, gedung dan kelistrikan. "Itu sudah taksiran terendah. Diharapkan bisa segera diperoleh," ungkap Suradi Wongso, Sekretaris Perusahaan WIKA pada KONTAN, Kamis (6/10).

Menurut dia, salah satu kontrak cukup signifikan yang dinantikan adalah proyek LRT Jabodetabek. Nilai proyek ini ditaksir mencapai Rp 1,5 triliun. Sebenarnya saat peluncuran proyek tersebut pada akhir Juni lalu, WIKA dan anak usahanya PT Wijaya Karya Gedung sudah ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana.


WIKA ditetapkan sebagai pemenang proyek pembangunan LRT Koridor I (fase I) Kelapa Gading-Velodrome dan Depo LRT Jakarta oleh PT Jakarta Propertindo sebagai pemilik proyek. Kelak, LRT ini akan menjadi akses transportasi menuju velodrome yang disiapkan sebagai lokasi balap sepeda pada ajang Asian Games 2018.

Kontrak proyek tersebut rencananya diteken bulan ini. Meski sampai akhir September tahun ini baru mengantongi kontrak Rp 23,4 triliun atau sekitar 44,31% dari target Rp 52,8 triliun, WIKA tetap optimistis mampu memenuhi target kontrak tahun ini.

Selain LRT, manajemen WIKA masih menunggu penandatanganan kontrak atas proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Suradi berkata, nilai proyek tersebut sudah menambah perolehan sekitar Rp 16,7 triliun.

"Proyek high speed railways (HSR) itu sudah ada surat perintah kerja dari PT Kereta Cepat Indonesia China, sekarang tinggal menunggu resminya saja," terang dia.

Jika kontrak kedua proyek tersebut diteken, maka WIKA berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 41,6 triliun. Angka ini sudah memenuhi 78,97% dari target kontrak baru 2016.

Suradi memastikan, WIKA masih mempertahankan target kontrak baru sepanjang tahun ini. Bahkan manajemen WIKA meyakini hingga akhir tahun ini bisa mengantongi gabungan kontrak baru dan kontrak carry over hingga Rp 82 triliun.

Pada Agustus lalu, WIKA baru mengantongi kontrak sekitar Rp 17,51 triliun. Kala itu, perseroan ini mendapatkan proyek konstruksi jalan tol Balikpapan-Samarinda dan jalan tol Manado-Bitung serta Apartemen milik Agung Podomoro Land di Cimanggis. Harga saham WIKA kemarin ditutup menurun 1,72% menjadi Rp 2.850 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie