WIKA bidik proyek EPC Rp 7,67 triliun hingga penujung tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) rupanya tidak hanya jago dalam membangun proyek-proyek infrastruktur. Perusahaan konstruksi pelat merah ini juga handal dalam pengembangan proyek Engineering Procurement Construction (EPC).

Tahun ini, WIKA menargetkan kontrak baru dari sektor EPC sebesar Rp 7,67 triliun atau 13,2% dari total target kontrak anyar perusahaan tahun ini. Itu berasal dari pembangunan proyek energi dan pabrik industri. Hingga minggu ketiga bulan Agustus 2018, WIKA telah mendapatkan kontrak baru dari sekitar EPC sebesar Rp 725,59 miliar.

Bambang Pramujo, Direktur WIKA mengatakan, saat ini perusahaan mengerjakan beberapa proyek EPC strategis tidak hanya di sektor energi tetapi juga di sektor industri. "Ada beberapa proyek EPC strategis yang kami kerjakan saat ini." ujar Bambang pada Kontan.co.id, Jumat (21/9)


Bambang memperkirakan, nilai proyek EPC yang sedang dikerjakan WIKA saat ini di bidang industrial plant lebih dari US$ 1 miliar.

Ada empat proyek yang merek kerjakan di bidang tersebut saat ini yaitu Smelter Halmagera Timur kapasitas 13.3500 ton per tahun, Pabrik Minyak Goreng di Seimangke, Pabrik NPK Fusion II Pusri berkapasitas 2 x 100 000 ton per tahun, Revitalisasi Pabrik Gula Rendeng dan Pabrik Gula Asembagoe, serta beberapa proyek lainnya.

Pabrik minyak goreng di Seimangkei yang digarap WIKA merupakan milik PT Industri Nabati Lestari (anak usaha PTPN) dengan kapasitas 600.000 ton per tahun. Nilai kontrak yang didapat WIKA dari proyek itu mencapai Rp 552 miliar.

Pembangunan proyek elah mencapai 99% dan saat ini tengah memasuki tahap simulasi komisioning untuk memastikan pabrik minyak goreng tersebut dapat berjalan sesuai rencana.

Jika tak ada aral melintang, pabrik ini ditargetkan akan serah terima pada pemilik pada Oktober 2018 ini. Ke depan, WIKA juga melihat bahwa potensi kontrak baru di sektor industrial plant masih sangat terbuka.

Sementara di bidang Oil & Gas, proyek EPC yang dikerjakan perusahaan di antaranya Pipanisasi Semarang - Gresik sepanjang 280 km, LPG Terminal Refrigerated dengan kapasitas 2 x 44.000 MT untuk Propane dan Butane, Pembangunan DPPU (Fasilitas pengisian bahan bakar pesawat terbang) di Airport Kertajati, Pembangunan Tanki LPG Pressurized 3 x 3000 MT Spherical Tank, dan lain-lain.

Di bidang power plant, proyek EPC yang digarap WIKA adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gasa dan Uap (PLTGU) Muara Karang 500 MW, PLTG Sumbagut 2 Peaker 250 MW di Lhok Seumawe, PLTU Sulsel Barru 1 x 100 MW, PLTU Jawa 7 di Cilacap 1 x 1000 MW, dan PLTU Bontang 2 x 125 MW.

Di samping itu, WIKA juga terlibat dalam penerangan di Indonesia Timur dan saat ini sedang mengerjakan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) paket 4 yang meliputi PLTMG Sumbawa 50 MW, PLTMG Bima 50 MW, dan PLTMG Maumere 40 MW serta PLTMG Paket 3 yang meliputi PLTMG Tanjung selor 15 MW, PLTMG Biak 15 MW, PLTMG Langgur 20 MW, PLTMG Seram 30 MW, PLTMG Merauke 20 MW

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto