JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tengah mengkaji sumber pendanaan baru untuk membiayai proyek kereta api Jakarta-Bandung. Wijaya Karya memastikan tak akan menggarap proyek tersebut memakai dana penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 3 triliun. Sayangnya, Wijaya Karya belum bisa memastikan sumber dana yang akan diambil. "Kami perlu kaji lagi, kelayakannya seperti apa termasuk sumber dananya karena kami, kan perusahaan terbuka, jadi tetap mengedepankan bisnis yang menguntungkan," tutur Suradi Wongso Suwarno, Corporate Secretary PT Wijaya Karya (Persero) Tbk kepada KONTAN, Senin (7/9). Proyek kereta api Jakarta-Bandung berubah wujud. Dari semula proyek kereta api cepat lalu menjadi kereta api berkecepatan menengah, yakni 200 kilometer (km) per jam–250 km per jam. Empat BUMN membikin konsorsium membangun proyek itu. Selain Wijaya Karya, ada PT Jasa Marga, PT Kereta Api Indonesia dan PT Perkebunan Nusantara VIII.
WIKA cari alternatif pendanaan proyek kereta
JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tengah mengkaji sumber pendanaan baru untuk membiayai proyek kereta api Jakarta-Bandung. Wijaya Karya memastikan tak akan menggarap proyek tersebut memakai dana penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 3 triliun. Sayangnya, Wijaya Karya belum bisa memastikan sumber dana yang akan diambil. "Kami perlu kaji lagi, kelayakannya seperti apa termasuk sumber dananya karena kami, kan perusahaan terbuka, jadi tetap mengedepankan bisnis yang menguntungkan," tutur Suradi Wongso Suwarno, Corporate Secretary PT Wijaya Karya (Persero) Tbk kepada KONTAN, Senin (7/9). Proyek kereta api Jakarta-Bandung berubah wujud. Dari semula proyek kereta api cepat lalu menjadi kereta api berkecepatan menengah, yakni 200 kilometer (km) per jam–250 km per jam. Empat BUMN membikin konsorsium membangun proyek itu. Selain Wijaya Karya, ada PT Jasa Marga, PT Kereta Api Indonesia dan PT Perkebunan Nusantara VIII.