WIKA cari pendanaan eksternal Rp 15 triliun



JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) siap menghimpun pendanaan dalam jumlah besar. Emiten konstruksi pelat merah ini berniat mengajukan pinjaman sindikasi dan penerbitan obligasi senilai total Rp 15 triliun.

WIKA telah mencapai tahap akhir proses pengajuan pinjaman sindikasi Rp 5 triliun, yang bertenor tiga tahun. Tapi manajemen perusahaan ini belum membeberkan identitas krediturnya. WIKA mengajukan bunga maksimal 8% per tahun untuk kredit sindikasi itu. "Pinjaman sindikasi Rp 5 triliun untuk proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda. Kami tawarkan ke semua bank. Dari informasi yang saya terima, ada bank pelat merah dan asing," ujar Direktur Keuangan WIKA, Antonius NS Kosasih, Kamis (9/3).

WIKA juga membidik penerbitan obligasi minimal Rp 5 triliun hingga Rp 10 triliun dalam jangka waktu minimal lima dan maksimal hingga 10 tahun.


Saat ini, kondisi keuangan WIKA cukup sehat, sehingga akan semakin memperkuat kemampuan emiten ini melaksanakan proyek-proyeknya. Kosasih menyebutkan, tahun ini WIKA mengalokasikan belanja modal minimal Rp 7,7 triliun.

Hingga kini, WIKA mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp 13,32 triliun. Pencapaian ini setara 30,8% dari target kontrak baru sepanjang 2017 senilai Rp 43,2 triliun.

Hal ini juga didukung keberhasilan WIKA memenangi tender konstruksi jalan tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran yang sebesar Rp 2,1 triliun. Selain itu, ada beberapa kontrak baru, seperti pembangunan integrated tank storage terminal, Trans Park Cibubur serta PLTU berkapasitas 1x1000 MW di Cilacap.

WIKA juga merangsek ke luar negeri. Di Dubai, Uni Emirat Arab, emiten ini akan menggarap proyek perumahan dengan mengirim tenaga kerja 150-300 orang. WIKA akan membangun 4-5 kluster dengan masing-masing kluster berjumlah 60 unit.

Proyek ini dijadwalkan rampung maksimal 1,5 tahun. Investasi proyek ini belum terlalu besar, yakni Rp 100 miliar-Rp 150 miliar. Pendapatan luar negeri WIKA berkontribusi 10%-15%.

Analis NH Korindo Securities Bima Setiaji menilai, saat ini prospek WIKA cukup baik. "Meski utangnya naik, WIKA tetap akan menghasilkan laba yang lebih tinggi," kata dia.

Menurut Bima, langkah WIKA menghimpun pendanaan akan mampu menghasilkan laba, dengan mempertimbangkan proyek yang kini digarap emiten tersebut. Apalagi pemerintah menggenjot program infrastruktur.

Bima merekomendasikan buy WIKA dengan target Rp 3.030 per saham. Harga WIKA kemarin di posisi Rp 2.480 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie