Wika garap rumah susun di Bandung



BANDUNG. Para pengembang mulai menggarap rumah susun. PT Wika Realty, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan memulai membangun rumah susun Juli mendatang di Bandung. Komisaris Wika Realty Muhammad Nawir mengatakan, pembangunan rumah susun ini di Jalan Soekarno Hatta, Bandung.Wika akan membangun empat tower rumah susun di atas tanah seluas 2 hektare (ha). Saat ini Wika sudah membebaskan 1 ha tanah. Setiap tower memiliki 1.000 unit. Ukuran unit yang akan dibangun beragam, mulai dari tipe 21, 30, dan 45. Nawir mengungkapkan, pembangunan setiap tower membutuhkan biaya sebesar Rp 250 miliar. Ini artinya, untuk pembangunan empat menara akan menelan biaya sebesar Rp 1 triliun.Nawir menjelaskan, sumber pendanaan berasal dari uang muka konsumen, pinjaman bank dan dana internal. "Saya belum bisa memastikan, apakah dana internal yang paling besar atau tidak, semuanya tergantung hasil pemasaran," imbuh Nawir.Untuk tipe 21, harga per unit sebesar Rp 140 juta. Sementara untuk tipe 30 sebesar Rp 250 juta dan tipe 45 seharga Rp 300 juta. "Namun harga tersebut masih bisa berubah, tergantung harga material bahan bangunan," imbuh Nawir. Selain Wika, pengembang Agung Podomoro Land (APL) juga telah rampung membangun proyek rumah susun yang di Gading Nias sebanyak 6.200 unit. "Sekarang tingkat okupansinya sudah 100%." ujar Corporate Secretary PT Agung Podomoro Land, Tbk, Prisca Andriessen kepada KONTAN, Senin (7/3).Menurut Prisca, saat ini penjualan rumah susun tersebut sedang dalam tahap menyerahkan (hand over) kepada konsumen. Rumah susun tersebut dijual dengan harga rata-rata Rp 144 juta per unit. Selain itu, rumah susun milik Agung Podomoro Group (APG) yang ada di Kalibata, juga sudah terjual habis dengan harga mulai dari Rp 88 juta - Rp 144 juta. "Tergantung luasnya," ujar Prisca. Jumlah rumah susun milik APG di Kalibata sebanyak 12.000 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can