KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (Wika Gedung) optimistis potensi bisnis konstruksi gedung ke depan akan semakin bagus. Pembangunan properti ke depan akan semakin banyak baik dari sektor residential. Oleh karena itu, Wika Gedung terus melakukan inovasi dan pengembangan teknologi untuk bisa menggarap potensi pasar yang ada salah satunya dengan mengembangkan beton pracetak gedung. Dengan pemakaian teknologi beton pracetak gedung, perusahaan ini bisa menggarap lebih banyak proyek. Itu karena teknologi tersebut membuat kebutuhan akan pekerja tidak sebanyak ketika menggarap pembangunan proyek gedung secara konvensional. Wika Gedung telah mengembangkan beton pracetak khusus gedung sejak awal 2017 setelah membentuk perusahaan patungan dengan Wika Beton yaitu PT Wika Gedung Pracetak. Di perusahaan patungan itu, Wika Gedung memiliki saham 51% dan sisanya dikuasai Wika Beton. Hingga akhir Oktober, Wika Pracetak Gedung telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 137,6 miliar. Perusahaan terasebut menargetkan bisa membukukan kontrak baru Rp 150 miliar. "Kami optimistis bisa mencapai target hingga akhir tahun ini, " kata Moch Cholis Prihanto, Senior Operation Manager Wika Beton, Kamis (16/11). Cholis mengatakan, pihaknya sudah banyak mengaplikasikan beton pracetak untuk proyek-proyek gedung yang dikerjakan Wika Gedung. Hingga saat ini, Wika Gedung Pracetak telah menghasilkan empat jenis produk yaitu beam, column, HCS dan Fasade. Adapun proyek-proyek yang digarap Wika Gedung dengan menggunakan produk beton precast di antaranya Rumah Sakit St Carolus, Tamansari Hive, Metro Galaxy Park Bekasi, Apartemen puncak Surabaya. Kemudian Gedung Gate di JICT, Rusun TNI, Apartemen Podomoro Golf View, MRT untuk lantai stasiun, Pipeperack RFC, West Java Sweetner, The Accent Menteng, Tamansari Urbano Bekasi, Taman Sari Mahogani Karawang dan lain-lain. Saat ini, produksi beton pracetak gedung masih menumpang di pabrik Wika Beton. Namun, tahun depan, Wika Gedung Pracetak akan membangun pabrik sendiri di Subang seluas 5 hektare (ha) dengan kapasitas produksi 100.000-150.000 ton per tahun.
Wika Pracetak Gedung kantongi kontrak baru Rp 137M
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (Wika Gedung) optimistis potensi bisnis konstruksi gedung ke depan akan semakin bagus. Pembangunan properti ke depan akan semakin banyak baik dari sektor residential. Oleh karena itu, Wika Gedung terus melakukan inovasi dan pengembangan teknologi untuk bisa menggarap potensi pasar yang ada salah satunya dengan mengembangkan beton pracetak gedung. Dengan pemakaian teknologi beton pracetak gedung, perusahaan ini bisa menggarap lebih banyak proyek. Itu karena teknologi tersebut membuat kebutuhan akan pekerja tidak sebanyak ketika menggarap pembangunan proyek gedung secara konvensional. Wika Gedung telah mengembangkan beton pracetak khusus gedung sejak awal 2017 setelah membentuk perusahaan patungan dengan Wika Beton yaitu PT Wika Gedung Pracetak. Di perusahaan patungan itu, Wika Gedung memiliki saham 51% dan sisanya dikuasai Wika Beton. Hingga akhir Oktober, Wika Pracetak Gedung telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 137,6 miliar. Perusahaan terasebut menargetkan bisa membukukan kontrak baru Rp 150 miliar. "Kami optimistis bisa mencapai target hingga akhir tahun ini, " kata Moch Cholis Prihanto, Senior Operation Manager Wika Beton, Kamis (16/11). Cholis mengatakan, pihaknya sudah banyak mengaplikasikan beton pracetak untuk proyek-proyek gedung yang dikerjakan Wika Gedung. Hingga saat ini, Wika Gedung Pracetak telah menghasilkan empat jenis produk yaitu beam, column, HCS dan Fasade. Adapun proyek-proyek yang digarap Wika Gedung dengan menggunakan produk beton precast di antaranya Rumah Sakit St Carolus, Tamansari Hive, Metro Galaxy Park Bekasi, Apartemen puncak Surabaya. Kemudian Gedung Gate di JICT, Rusun TNI, Apartemen Podomoro Golf View, MRT untuk lantai stasiun, Pipeperack RFC, West Java Sweetner, The Accent Menteng, Tamansari Urbano Bekasi, Taman Sari Mahogani Karawang dan lain-lain. Saat ini, produksi beton pracetak gedung masih menumpang di pabrik Wika Beton. Namun, tahun depan, Wika Gedung Pracetak akan membangun pabrik sendiri di Subang seluas 5 hektare (ha) dengan kapasitas produksi 100.000-150.000 ton per tahun.