KONTAN.CO.ID - JAKARTA - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) membukukan kinerja positif, pada tahun 2023. Dimana pendapatan Wijaya Karya Bangunan melesat 68,19% secara tahunan atau
year on year (yoy) menjadi Rp 3,98 triliun pada 2023. Direktur Utama Wijaya Karya Bangunan Gedung, Hadian Pramudita, mengatakan, pertumbuhan pendapatan tersebut ditopang meningkatnya kontribusi segmen bisnis konstruksi sebesar Rp 3,78 triliun dan Konsesi & Properti sebesar Rp 69,75 miliar. Ia merinci, masing-masing tumbuh sebesar 81,48% dan 25,73% secara tahunan.
Selain itu, WEGE juga mencatatkan gross profit di tahun 2023 sebesar Rp 303,22 miliar, tumbuh 32,96% YoY, dengan laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp 46,50 miliar.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Raih Kontrak Baru Rp 3,17 Triliun per Februari 2024 Dari posisi keuangan tahun 2023, WEGE mencatatkan kinerja positif untuk arus kas dari aktivitas operasi sebesar Rp 567,74 miliar, kas dan setara kas Rp 1,04 triliun, total ekuitas sebesar Rp 2,56 triliun, dan total aset sebesar Rp 5,56 triliun. Sedangkan dari sisi tingkat kesehatan likuiditas, WEGE mencatat nilai current ratio sebesar 1,93 (kali), cash ratio sebesar 0,47 (kali), gross profit margin (GPM) sebesar 7,62%, eebt to equity ratio (DER) sebesar 1,17 (kali), dan gearing ratio sebesar 0,09 (kali) turun 0,24 kali secara tahunan. "Pencapaian kinerja WEGE ini menunjukkan cerminan kondisi fundamental WEGE yang sehat di tengah tantangan bisnis industri konstruksi di tahun 2023," kata Hadian dalam keterangan resminya, Senin
(1/4). Capaian kontrak baru WEGE hingga akhir Februari 2024 mencapai Rp 353,32 miliar. Capaian kontrak baru yang telah diperoleh tersebut antara lain: untuk proyek konstruksi berasal proyek gedung BMKG InaTews Jakarta dan Denpasar, Rumah Sakit Eka Hospital Juanda Jakarta Pusat, dan untuk Modular yaitu Office Keet Proyek Kecing Drain Kudus, serta Office Keet Proyek Bendungan Cijurey.
Baca Juga: Wika Bangunan Gedung (WEGE) Memacu Perolehan Kontrak WEGE menargetkan pada 2024 akan memperoleh kontrak dihadapi (order book) sebesar Rp 13,42 triliun. Target kontrak dihadapi tersebut terdiri dari target kontrak baru (new contract) Rp 5,07 triliun dan carry over sebesar Rp 8,35 triliun. Lebih lanjut, komposisi perolehan kontrak baru 2024 direncanakan berasal dari pemerintah 54%; BUMN/BUMD 27%; dan swasta 19%. “Dari komposisi tersebut, menunjukkan bahwa WEGE fokus pada proyek-proyek yang memiliki pendanaan yang kuat, jelas, dan independen,” jelas Hadian. Untuk pengembangan bisnis di tahun 2024, perusahaan menggelontorkan belanja modal (Capital Expenditure) sebesar Rp 254,71 miliar, yang diperuntukkan untuk capital employed dan investasi. "WEGE berharap dan bekerja keras agar target perusahaan 2024 dapat tercapai karena perusahaan memiliki pasar yang jelas dan independen dengan dukungan fundamental perusahaan yang sehat,” tegas Hadian.
Baca Juga: Wijaya Karya Gedung (WEGE) Pasang Target Kontrak Baru Rp 5,07 Triliun Menurut Hadian, untuk menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis di tahun 2024, WEGE menerapkan berbagai strategi, baik pada tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan dan strategi keuangan. Adapun, beberapa strategi tersebut antara lain; World Class Standard di bidang implementasi QSHE, Fokus pada Quality & Safety dan No Deffect, Key Stakeholder Engagement, Talent Management dan Organisasi berorientasi konsumen, Transformasi digital pada semua fungsi dan Asset Management Circle. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli